Virus Corona

Mengenal Covid-19 Varian MU, Disebut Kebal Vaksin, Berikut Ciri-cirinya

Baru-baru ini virus corona "Mu" muncul dan berpotensi lebih berbahaya dari varian virus corona lainnya.

Editor: Mohamad Yusuf
bbc.co.uk/kompas.com
(Ilustrasi) Baru-baru ini virus corona "Mu" muncul dan berpotensi lebih berbahaya dari varian virus corona lainnya. Virus varian baru dari corona ini disebut "Mu" atau juga dikenal sebagai B.1.621. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Kasus virus corona hingga saat ini masih menghantui beberapa wilayah di dunia.

Baru-baru ini virus corona "Mu" muncul dan berpotensi lebih berbahaya dari varian virus corona lainnya.

Virus varian baru dari corona ini disebut "Mu" atau juga dikenal sebagai B.1.621.

Varian Mu adalah mutasi dari virus corona lainnya, yang mungkin memiliki konsentrasi berbeda dari varian lainnya.

Mengutip euobserver.com, pihak WHO (World Health Organization) kembali memantau varian baru dari virus corona ini.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Varian Mu kini ditambahkan dalam daftar pantauan WHO sejak 30 Agustus 2021 lalu.

Varian Mu telah dideteksi pada 39 negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Ciri-ciri Varian Covid Mu

a. Kebal terhadap vaksin

Virus Mu diketahui memiliki sekelompok mutasi yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.

Varian virus corona mu menjadi varian keempat yang menjadi perhatian khusus WHO, setelah kemunculan varian Alpha, Beta, dan Delta.

Dilansir theguardian.com, WHO menyatakan bahwa varian mu "memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan".

b. Memiliki cara mutasi yang sama dengan Varian Beta

Data awal ditemukan bahwa varian ini kebal dan memiliki cara mutasi yang mirip dengan varian Beta, atau varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Varian mu pertama kali diidentifikasi di wilayah Kolombia pada Januari 2021 lalu.

Sejak saat itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved