Kebakaran

Fahri Hamzah: Lapas Dianggap Tak Perlu Manusiawi, Negara Tidak Mau dan Tak Tahu Cara Memperbaikinya

Fahri mengatakan, lapas memang tempat yang sebetulnya tidak manusiawi.

Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA/DESY SELVIANY
Polisi melakukan olah TKP di Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar, Rabu (8/9/2021). 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut prihatin dan berduka atas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, yang menewaskan 44 narapidana.

Dia berharap insiden pada Rabu dini hari itu menjadi yang terakhir yang menimpa lapas.

"Ikut berduka dengan para korban dan keluarganya."

Baca juga: Warga Afrika Selatan dan Portugal Ikut Meninggal Akibat Kebakaran di Lapas Tangerang

"Cukuplah terakhir sekali ini jatuh korban nyawa. Cukuplah," kata Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini melalui keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).

Fahri mengatakan, lapas memang tempat yang sebetulnya tidak manusiawi.

Ditambah lagi, katanya, negara tidak tahu bagaimana cara membenahi lapas, sementara kondisi lapas terus mengalami penambahan warga binaan.

Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

"Lapas itu dianggap tempat yang tak perlu manusiawi."

"Negara karenanya tidak mau dan enggak tahu cara memperbaiki lapas, sementara penghuni tambah banyak," ucapnya.

Fahri yang pernah duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR bahkan menyebut, lapas yang paling manusiawi di Indonesia adalah Lapas Sukamiskin di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Ketua Jokowi Mania: Reshuffle Kabinet Selambat-lambatnya Awal Oktober

Sebab, tempat itu sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, atau sudah berdiri sejak 103 tahun lalu.

"Lapas Sukamiskin, dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1918 atau 103 tahun lalu."

"Bayangkan, penjajah bikin lapas manusiawi abad lalu, sementara negara merdeka bikin Lapas kayak neraka kata menterinya (Menkumham) sendiri. Ini bom waktu!," paparnya.

Baca juga: Ketua Joman Ungkap Jokowi Mulai Jaga Jarak dengan Menteri yang Bakal Direshuffle

Saat bertugas sebagai Wakil Ketua DPR, lanjut Fahri, dalam kunjungannya tak ada lapas yang tidak mengalami kelebihan kapasitas.

Dirinya turut menggambarkan kondisi lapas yang dihuni oleh puluhan napi sungguh mengerikan, layaknya ikan yang disimpan berdempetan.

"Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada satu lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yang 4 kali. Mengerikan!"

Baca juga: Cukup Sekali Suntik, Ini Efikasi Vaksin Johnson and Johnson dan Cansino yang Sudah Diizinkan BPOM

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved