Virus Corona
Pemerintah Pantau WNI yang Kembali dari Negara Terpapar Covid-19 Varian Mu
Pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari luar Indonesia, melalui penetapan kebijakan karantina internasional.
Varian Mu yang pertama kali terdeteksi di Kolombia ini, disebut-sebut memiliki sifat resistensi terhadap vaksin dalam skala laboratorium.
Baca juga: Daripada Cari Kambing Hitam Soal Data Bocor, DPR Ajak Pihak Terkait Duduk Bareng dan Cari Solusi
Meski demikian, penyebarannya tidak secepat varian Delta.
"Mudah-mudahan varina Mu ini akan abortif seperti varian Lambda beberapa waktu yang lalu," harapnya.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya membendung masuknya varian-varian baru Covid-19, termasuk varian Mu.
Baca juga: Pengelola Pusat Belanja Berharap Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk dan Waktu Makan Tak Dibatasi
Ia menyebut pemerintah terus mengawasi mobilitas, baik dalam dan luar negeri.
"Walaupun saat ini kondisi cenderung normal dan beberapa pembukaan sektor juga secara gradual dilakukan."
"Pemerintah terus berusaha mengawasi mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian," ucap Wiku dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Baca juga: Digerebek Polisi, Dua Penyabung Ayam Tewas Tenggelam di Sungai Cidurian Kresek Tangerang
Ia mengatakan, varian yang terdeteksi pertama kali pada Januari 2021 ini telah banyak ditemukan di negara lain seperti Amerika Selatan dan Eropa.
Menurut Wiku, status VOI diberikan pada varian yang sedang diamati untuk dapat memberikan kesimpulan.
"Bahwa varian ini bersifat lebih infeksius daripada varian originalnya (Corona asal Wuhan, Tiongkok)," imbuhnya.
Baca juga: Ini Indikator yang Diperlukan Agar Covid-19 Turun Status Jadi Endemi
Varian Mu atau B.1621 sedang dalam pengamatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau masuk kategori Varian of Interest (VoI).
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (3/9/2021), sebanyak 48 kasus telah diidentifikasi di Inggris, bersamaan dengan ratusan lainnya di Amerika Serikat (AS), dengan total kasus di seluruh dunia mencapai sekitar 4.500.
Varian B.1.621 yang ditetapkan pada 30 Agustus 2021 dengan huruf ke-12 alfabet Yunani oleh WHO ini, kali pertama diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu.
Baca juga: Wamenkes: Semakin Lama Pandemi, Semakin Banyak Mutasi Covid-19
Buletin mingguan WHO mengatakan, studi awal kode genetik strain baru ini menunjukkan varian ini seperti varian Beta yang ditemukan di Afrika Selatan, karena kemungkinan dapat menghindari antibodi yang dibangun oleh vaksinasi.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung teori itu.