Vaksinasi Covid19
Jokowi: Kita Harus Mulai Belajar Hidup Berdampingan dengan Covid-19 karena Tidak akan Hilang Total
Karena vaksinasi ini merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19.
Penulis: Yaspen Martinus | Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNTANGERANG, ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta rakyat Indonesia mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.
Hal itu ia katakan saat meninjau vaksinasi Covid-19 secara pintu ke pintu bagi Masyarakat, di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (16/9/2021).
Dikutip dari laman setkab.go.id, berikut ini pernyataan lengkap Jokowi:
Baca juga: Satgas Covid-19 PB IDI: Varian Mu Tidak Seganas Delta, tapi Lebih Serius dari Alfa, Beta, dan Gamma
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hari ini saya bersama-sama dengan bapak Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) dan juga Bapak Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, melakukan program vaksinasi door to door, dari pintu ke pintu, untuk memastikan ada percepatan vaksinasi di Provinsi Aceh.
Kita harapkan melalui kegiatan vaksinasi ini, total ada 30 ribu masyarakat yang akan tervaksin, dan 42 ribu santri dan pelajar.
Vaksinasi door to door yang kita lakukan untuk lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung, karena dari pintu ke pintu.
Karena vaksinasi ini merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19.
Kita harapkan dengan percepatan vaksinasi, penyebaran Covid-19 ini laju penyebarannya bisa kita kendalikan.
Saya berharap semakin banyak masyarakat yang divaksin, akan memberikan perlindungan yang maksimal pada kita semuanya.
Dan kita memang harus mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19, karena memang Covid-19 ini tidak akan hilang secara total dari negara kita.
Saya rasa ini yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 75.791.302 (36,39%) penduduk hingga Rabu (15/9/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 43.284.974 (20,78%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: Varian Mu Dikabarkan Terdeteksi di Malaysia, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Jangan Kecolongan
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: 3.830 Orang Positif Covid-19 yang Masih Berkeliaran di Area Publik Langsung Diisolasi Terpusat
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 855.119 (20.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 699.185 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 477.894 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 391.446 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 154.897 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 153.275 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 130.549 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 126.392 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 110.613 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 107.235 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 102.189 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 88.400 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 68.445 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 61.617 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.090 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 53.132 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 49.954 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 48.254 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 45.036 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 44.505 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 38.663 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 36.185 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 33.930 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 33.594 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 33.201 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.142 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 26.913 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.902 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.728 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.928 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.413 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.932 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.882 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.544 (0.3%). (*)