Kesehatan

Cara Jitu Atasi Kelebihan Berat Badan Bukan Kurangi Makan, Ini Alasannya

Membatasi asupan kalori untuk menurunkan berat badan bisa sulit dipertahankan dalam waktu lama. Olahraga bisa menjadi cara jitu atasi obesitas.

Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
First
Ilustrasi orang berolahraga dan makanan. Orang yang ingin menurunkan berat badan bukan mengurangi asupan makanannya, melainkan olahraga atau aktivitas gerak fisik yang dilakukan secara rutin. 

Penelitian tidak secara konsisten menunjukkan bahwa penurunan berat badan mengurangi risiko kematian.

Saran untuk menurunkan berat badan umumnya melibatkan pembatasan asupan kalori di samping meningkatkan tingkat aktivitas fisik.

Jadi, dalam penelitian yang melaporkan penurunan risiko kematian terkait penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik dapat menjelaskan temuan ini daripada penurunan berat badan itu sendiri.

Peneliti juga mencatat bahwa mempertahankan penurunan berat badan dalam waktu lama bisa menyulitkan.

Alasannya, banyak individu berusaha menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori, lalu terjadi peningkatan prevalensi siklus berat badan.

Tiga meta-analisis baru-baru ini menunjukkan bahwa siklus berat badan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular.

Dr Glenn Gaesser, profesor di Arizona State University, mengatakan, praktik penurunan berat badan tidak sehat jauh lebih umum di antara orang-orang dengan BMI tinggi.

Mereka berulang-ulang mencoba menurunkan berat badan.

Baca juga: Manfaat Pisang Barangan yang Jarang Diketahui, Terutama untuk Kesehatan Pencernaan

Kebugaran dan kematian

Berbeda dengan penurunan berat badan, ada bukti yang lebih konsisten menunjukkan bahwa kebugaran kardiorespirasi dapat mengurangi risiko kematian terkait BMI tinggi.

Meta-analisis menunjukkan bahwa kebugaran kardiorespirasi dapat signifikan mengurangi penyebab dan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular.

Selain itu, individu bugar dengan berat badan berlebihan memiliki risiko penyebab kematian lebih rendah daripada individu tidak fit dengan berat badan dalam kisaran sehat.

Aktivitas fisik dapat menurunkan semua penyebab dan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular.

Namun, dampak aktivitas fisik pada risiko kematian kurang terasa dibandingkan dengan kebugaran kardiorespirasi.

Studi lanjutan juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan kebugaran kardiorespirasi dapat mengurangi risiko kematian terkait dengan BMI dalam jangka panjang.

Selain itu, peningkatan kebugaran kardiorespirasi dan aktivitas fisik cenderung menghasilkan pengurangan risiko kematian lebih besar daripada penurunan berat badan.

Penelitian menunjukkan bahwa efek aktivitas fisik dan peningkatan kebugaran kardiorespirasi disertai penurunan berat badan ringan atau tidak sama sekali.  (Medical News Today)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved