PTM Sekolah
Nadiem Makarim: Tutup dan Buka Sekolah Saya Disalahkan, Sudah Biasa, Namanya Pengorbanan
Nadiem mengungkapkan keputusannya membuka atau menutup sekolah, terus mendapatkan kritik dari berbagai pihak.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku tak masalah dikritik karena menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Nadiem mengungkapkan keputusannya membuka atau menutup sekolah, terus mendapatkan kritik dari berbagai pihak.
"Enggak apa-apa kalau saya sedikit-sedikit kritik, atau apa-apa."
Baca juga: Bareskrim Tetapkan 5 Tersangka Penganiaya Muhammad Kece, Ada Irjen Napoleon Bonaparte dan Ketua RT
"Tutup sekolah saya disalahkan. Sekarang buka sekolah, saya disalahkan enggak apa-apa."
"Sudah biasa, namanya pengorbanan lah," ujar Nadiem dalam dialog virtual, Selasa (28/2021).
Dirinya mengungkapkan, mayoritas masyarakat di media sosial menginginkan pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca juga: Bekas Panglima Laskar FPI Tak Jadi Tersangka Penganiaya M Kece Meski Ada di TKP, Ini Kata Bareskrim
Menurut Nadiem, hal tersebut yang menjadi pegangan dirinya menerapkan PTM terbatas.
"Apapun perkicauan yang terjadi di sosial media yang kelihatannya menjadi besar atau apa."
"Mayoritas 80 sampai 85 persen dari masyarakat kita menginginkan kita kembali tatap muka," ungkap Nadiem.
Baca juga: Ingin Dijadikan ASN oleh Kapolri, 56 Pegawai KPK: Kami Apresiasi, Walau Masih Jauh dari Harapan
Mantan CEO Gojek ini mengungkapkan, berdasarkan hasil riset, ada kemungkinan besar siswa kehilangan antara 0,8 hingga 1,2 tahun pembelajaran.
Menurut Nadiem, hal itu menunjukkan ada satu generasi kehilangan hampir setahun dari pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
"Ini tentunya harus kita dalami terus, kita kaji, dan melihat dampaknya seperti apa."
Baca juga: 56 Pegawai KPK yang Mau Direkrut Jadi ASN Polri Tak Bakal Jadi Penyidik
"Apakah dampaknya akan permanen atau tidak?"
"Tapi salah satu hal yang menjadi kekhawatiran sekarang adalah kalau misalnya ini PJJ terus belangsung."
"Seberapa permanen dampak ini dan bukan hanya dampak dari learning loss," papar Nadiem.
Baca juga: Kapolri Ingin Jadikan 56 Pegawai KPK ASN Polri, Boyamin Saiman: Saran Saya Ya Diterima Saja