Virus Corona
Siswa SMPN Tangerang Terpapar Covid Tanpa Gejala, Camat: Terbukti Vaksinasi Bisa Menangkal
SMPN 1 dan 2 Kota Tangerang terpaksa harus ditutup sementara karena ada siswa yang terpapar Covid selama pembelajaran tatap muka.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ada dua sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Tangerang ditutup, akibat adanya siswa-siswi yang terkonfirmasi Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Camat Tangerang, Achmad Zuldin Syafii mengungkapkan, dua sekolah yang siswanya terkonfirmasi Covid-19 tersebut adalah SMPN 1 dan SMPN 2, Kota Tangerang.
"Ada dua sekolah yang kami tutup dulu sementara waktu, karena memang ada beberapa siswa-siswi mereka terpapar Covid-19," ujar Achmad Zuldin Syafii saat diwawancarai TribunTangerang.com, Sabtu(2/10/2021).
"Penutupan tersebut memang sesuai dengan arahan dari Pemerintah Kota Tangerang, agar sekolah ini disterilkan dahulu," imbuhnya.
Baca juga: Dua Siswi SMPN I Tangerang yang Terkena Covid19 Masih Dalam Perawatan, 1 Sudah Sembuh
Lebih lanjut Achmad Zuldin menambahkan, para siswa-siswi yang terpapar dari dua sekolah tersebut, umumnya adalah orang tanpa gejala (OTG).
Satus siswa-siswi yang terpapar tanpa gejala tersebut, dinilai Achmad Zuldin, merupakan sinyal palsu dari ungkapan beberapa masyarakat, yang selama ini menganggap Vaksinasi Covid-19 berbahaya.
Menurutnya, dengan sehatnya kondisi para siswa-siswi yang terpapar itu, membuktikan bahwa Vaksinasi Covid-19, mampu membentuk kekebalan tubuh masyarakat, dari resiko berbahaya yang diakibatkan dari terpapar Covid-19.

"Ini merupakan sinyal baik bagi kita, untuk membuktikan bahwa vaksinasi ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari virus yang ada," kata Achmad Zuldin.
Kedepan, pria yang berpostur tubuh tinggi itu berharap, seluruh masyarakat Kecamatan Tangerang, dapat menjalani Vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut diharapkan, guna membentuk kekebalan komunal bagi setiap masyarakat, agar kegiatan pendidikan, ekonomi, dan sosial di masyarakat dapat kembali berjalan seperti sedia kala.
"Kita sudah liat buktinya anak-anak kita ini, bisa sehat tanpa gejala saat terpapar Covid-19. Berarti kita harus percaya diri, bahwasanya pandemi ini mudah-mudahan bisa terlewati," ucapnya.
FOLLOW US
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 25 siswa, seorang guru dan satu petugas Staff Tata Usaha terkonfirmasi positif Covid-29.
Di temukannya kasus positif Covid-19 tersebut, usai dilakukan tes PCR secara acak kepada 1.000 murid, guru, dan perangkat selolah lainnya.
"Kita mengambil inisiatif, untuk melakukan testing kepada perangkat sekolah secara random di 18 sekolah, saat anak-anak memulai PTM kemarin," jelas Arief Wismansyah kepada awak media, Kamis (30/9/2021).
"Ternyata hasilnya, dari 1000 sampling yang kita lakukan dalam dua hari, saat 28 dan 29 September 2021 lalu, ada 25 siswa, seorang guru dan satu staff TU yang positif Covid-19 dari 15 sekolah," paparnya.
Di antara 15 sekolah yang diliburkan akibat terkonfirmasi positif tersebut, dua sekolah diantaranya berada di Kecamatan Tangerang.
Camat Tangerang berharap, masyarakat dapat menjalani vaksinasi, agar aktivitas anak-anak untuk melakukan PTM, dapat kembali dilaksanakan.
"InshaAllah jika kita semua sehat dan sudah menjalani vaksinasi, kita bisa tenang dan aman untuk beraktivitas kembali, dan anak-anak juga bisa kembali menjalani PTM," tutup Achmad Zuldin Syafii.
Pemkot Tangerang Bentuk Satgas Covid-19 di Setiap Kelas Demi Tetap Belajar di Sekolah
Pemerintah Kota Tangerang resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, di setiap kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, pembentukan Satgas Covid-19 di setiap kelas tersebut merupakan bentuk upaya Pemkot Tangerang untuk memastikan keamanan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat berjalan lancar.
Satgas Covid-19 yang berada dalam kelas tersebut akan bertugas untuk, meningkatkan kewaspadaan selama penerapan PTM secara terbatas.
"Dibentuknya Satgas Covid-19 di setiap kelas ini, agar proses PTM berjalan lancar, serta meningkatkan kewaspadaan bagi anak-anak," ujar Arief R Wismansyah, Jumat(1/10/2021).
Baca juga: Satgas Covid19 Kabupaten Tangerang Ungkap Selama PTM Sekolah Nihil Kasus Positif
Baca juga: Satgas: Jika Mampu Batasi Aktivitas Sosial, Dampak Varian Baru Covid-19 Takkan Picu Gelombang Ketiga
Arief berharap, kedepan Satgas Covid-19 di setiap kelas itu dapat dibentuk di tingkat SD, SMA, dan perguruan tinggi.
"Kita harapkan Satgas Covid-19 ini tidak hanya di level SMP, namun juga bisa diimplentasikan di tingkat SD, SMA dan juga perguruan tinggi," kata Arief.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri menambahkan, ada Satgas Covid-19 di setiap kelas bisa meminimalisir penularan Covid-19 di sekolah pada masa PTM terbatas.
Pasalnya, pembentukan Satgas Covid-19 di kelas, dinilai Jumaeri, sangat diperlukan sesuai instruksi SKB 4 Menteri bahwa setiap sekolah harus memiliki satuan tugas Covid-19.
"Rekomendasi kami di sekolah, tapi di Kota Tangerang ini, Satgas Covid-19 dibentuk sampai pada tingkat kelas," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 PB IDI: Varian Mu Tidak Seganas Delta, tapi Lebih Serius dari Alfa, Beta, dan Gamma
Baca juga: Polresta Tangerang dan Satgas Covid-19 Gelar Patroli Skala Besar di Tempat Kerumunan
Jumeri memastikan akan terus melaksanakan testing di setiap sekolah yang menggelar PTM.
Harapannya, Kota Tangerang dapat menjadi contoh baik untuk disebarluaskan kepada daerah lain di Indonesia.
Tujuannya, pembelajaran tatap muka dapat terus dilakukan dengan memerhatikan risiko.
"Evaluasi PTM terbatas dan juga testing tetap akan terus dilakukan, agar kualitas dan keamanan dalam pendidikan tetap terjaga," kata Jumeri. (m28)