Partai Politik
Buruh Bakal Tetap Turun ke Jalan Perjuangkan Hak Meski Sudah Punya Partai
Dia mengatakan, aksi-aksi buruh di lapangan yang telah rutin dilakukan akan tetap sebagaimana adanya.
Iqbal mengkritik sistem upah tenaga kerja yang tertuang dalam UU Cipta Kerja.
Baca juga: Azis Syamsuddin Punya Orang Dalam di KPK, Novel Baswedan: Yang Ungkap Tim Saya
Menurutnya, muatan dalam UU tersebut belum mengakomodasi hak-hak buruh.
"Bagaimana mungkin outsourcing seumur hidup?"
"Negara Amerika saja membatasi. Indonesia melebihi Amerika yang super kapitalis."
Baca juga: Salip Jepang, Indonesia Kini Peringkat Lima Suntikkan Dosis Pertama Vaksinasi Covid-19
"Karyawan kontrak diulang-ulang, upah UMSK dihilangkan, UMK bisa iya bisa tidak, nilai kenaikannya kecil," beber Said.
Dia juga menyoroti bagaimana karyawan perempuan yang mengambil cuti haid dan melahirkan, tidak jelas dibayar atau tidak diupah.
"Jam kerja yang eksploitatif, perlindungan terhadap buruh perempuan makin menurun," sambungnya.
Baca juga: Indonesia Rencanakan Uji Klinis Molnupiravir yang Disebut Mampu Cegah Kematian Akibat Covid-19
Iqbal menjelaskan, tawaran Partai Buruh dalam hubungan industrial dinilai bisa menjawab persoalan hak buruh.
"Menolak outsourcing tenaga kerja, menolak sistem karyawan kontrak berkepanjangan tanpa batas, uang pesangon yang layak, jam kerja yang manusiawi, perlindungan upah, menolak PHK yang dipermudah," ucap Said.
Anggota Wajib Setor Rp 50 Ribu
Said Iqbal mengungkap sumber pendanaan Partai Buruh yang baru dideklarasikan dan ia pimpin.
"Pendanaan Partai Buruh dari iuran," ujar Iqbal kepada wartawan, usai Kongres IV Partai Buruh, Selasa (5/10/2021).
Iqbal mengatakan, basis konstituen Partai Buruh ada dari 4 konfederasi serikat buruh, 50 federasi serikat pekerja, kelompok tani dan nelayan, guru honorer, hingga guru swasta, dengan total sekitar 10 juta orang.
Baca juga: Polri dan Mantan Pegawai KPK Bertemu Bahas Perekrutan Jadi ASN, Bakal Ada Pertemuan Selanjutnya
Dari jumlah tersebut, Partai Buruh akan mencari kader militan sebanyak 100 ribu orang.
"100 ribu kader militan kami akan minta iuran untuk bayar secara sukarela."