Tahun 2021 Tercatat Ada 219 Kasus DBD di Wilayah Kota Tangsel
Allin mengaku pihaknya gencar melakukan sejumlah langkah dalam mengantisipasi ledakan kasus DBD tersebut.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Mohamad Yusuf
lihat foto
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Memasuki musim pancaroba kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) mengalami peningkatan di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengaku peningkatan kasus DBD terjadi sejak pekan pertama di bulan September 2021 ini.
"Ada peningkatan kasus (DBD-red)," katanya melalui pesan singkatnya, Kota Tangsel, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah
Kendati demikian, kata Allin peningkatan kasus tersebut belum mengkhawatirkan kondisi yang ada.
Pasalnya, kasus yang terjadi pada tahun ini terhitung menurun jika dibandingkan dengan data tahun lalu.
"Kasus DBD tahun 2020 Januari sampai dengan Oktober ada 471 kasus. Pada tahun ini kasus DBD tahun 2021 Januari sampai dengan tanggal 6 Oktober 2021 ada 219 kasus," ungkapnya.
Sementara itu, Allin mengaku pihaknya gencar melakukan sejumlah langkah dalam mengantisipasi ledakan kasus DBD tersebut.
Semisal, sosialisasi terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menutup, menguras, dan mendaur ulang (3M Plus) pada lingkungan sekitar.
Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah
"Antisipasi kita sudah membagikan Larvasida cair ke Puskesmas dan sudah woro-woro juga," ungkapnya.
Serta pihaknya juga telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk tak acuh dalam menanggapi adanya laporan kasus DBD pada setiap wilayah kerjanya.
"Untuk Puskesmas tetap waspada. Setiap laporan dari masyarakat harus segera ditindaklanjuti dan mengutamakan fogging fokus," pungkasnya. (m23)
