Virus Corona

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Nataru, Pemerintah Gencarkan Vaksinasi Lansia

Presiden, kata Luhut, meminta jajarannya menyiapkan strategi antisipasi.

Editor: Yaspen Martinus
Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) akhir tahun ini. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) akhir tahun ini.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (11/10/2021).

"Kita semua sebentar lagi akan dihadapkan pada kegiatan libur Natal dan tahun baru."

Baca juga: INI Tahapan Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu, 24 Orang Terakhir Bakal Diuji di DPR

"Di mana biasanya peningkatan kasus sering terjadi setelahnua karena adanya acara keagamaan dan libur panjang," kata Luhut.

Presiden, kata Luhut, meminta jajarannya menyiapkan strategi antisipasi.

Salah satunya, meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19, terutama bagi lansia.

Baca juga: Usung Prabowo Subianto Lagi di Pilpres 2024, Partai Gerindra Dinilai Realistis dan Ogah Rumit

"Untuk atasi Nataru ini, tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi."

"Sehingga tak terjadi gelombang berikutnya dan angka kematian serta perawatan di RS dapat ditekan," tuturnya.

Presiden juga mengingatkan agar pengendalian Covid-19 sekarang ini tidak sampai lepas kendali.

Baca juga: Polri Pastikan Tak Bakal Lakukan Seleksi untuk Rekrut 57 Mantan Pegawai KPK Jadi ASN

Petugas jangan sampai lengah dalam mendisiplinkan protokol kesehatan disaat pelonggaran aktivitas sekarang ini.

"Pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu lama dan secara konsisten," ucapnya.

Terus Melandai

Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan dalam satu pekan ke belakang.

Kasus konfirmasi harian nasional turun 98.,4 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu.

"Selain kasus harian nasional. Kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,9 persen dari puncaknya pada 15 juli lalu," ungkap Luhut.

Jumlah kematian harian di Indonesia juga terus menurun.

Pada 10 Oktober lalu, hanya terdapat kasus kematian sebesar 39 untuk nasional, dan 17 untuk wilayah Jawa dan Bali.

"Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN, kasus Indonesia termasuk yang terendah," paparnya.

Selain itu, kata Luhut, Covid-19 Recovery Index Indonesia yang dirilis oleh NIKKEI, menunjukkan peringkat Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand.

Meskipun demikian, Luhut meminta agar masyarakt tidak lengah dan terlalu beruforia dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Sehingga lupa dengan kondisi buruk yang mungkin terjadi karena kelalaian kita ini," ucapnya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 22.541 orang per 11 Oktober 2021, dan sebanyak 142.716 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 11 Oktober 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 859.203 (20.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 703.883 (16.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 483.238 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 396.720 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 157.407 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 155.309 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 131.874 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 128.092 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 113.259 (2.7%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 109.053 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 105.299 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 89.562 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 69.647 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 63.149 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.726 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.756 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 51.632 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 49.347 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 46.697 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 45.339 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 40.405 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 38.070 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 35.411 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 34.448 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.967 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.678 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 27.568 (0.7%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 23.061 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 23.038 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 20.062 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.551 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 12.285 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 12.029 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.751 (0.3%). (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved