Kabupaten Tangerang
Kondisi Terkini Mahasiswa yang Dibanting Polisi Saat Unjuk Rasa di Kantor Bupati Tangerang
Begini kondisi terbaru Fariz, mahasiswa yang dibanting polisi saat unjuk rasa di kantor Bupati Tangerang
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Fariz korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi saat demo di depan Kantor Bupati Tangerang menjalani pemeriksaan medis.
Bahkan, mahasiswa UIN Serang itu diantar langsung ke rumah sakit oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro.
"Masih merasakan nyeri-nyeri," ujar Fariz, Jumat (15/10/2021).
Tubuhnya belum pulih 100 persen imbas dibanting oleh Brigadir NP.
Ia mengaku kerap merasa sakit pada tubuh bagian kiri.
"Nyeri-nyeri di dada, leher dan kepala," ucap Fariz.

Sementara itu dr. Effie Koesnandar Komite Medik RS Harapan Mulya menjelaskan mengenai kondisi Fariz saat ini.
Effie menyebut bahwa kondisi korban untuk saat ini stabil.
"Stabil dilihat dari tekanan darah, denyut nadi dan pernafasannya," kata Effi.
Kendati demikian Fariz mempunyai penyakit penyerta lainnya, sehingga harus dilakukan medical cek up lagi.
"Tensi darahnya 170 masih ada memar-memar pada tubuhnya," ungkapnya.
Sosok Fariz
Kericuhan terjadi antara aparat kepolisian dengan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bupati Tangerang.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, terdapat sebuah video yang viral di media sosial, yang menunjukan tindakan seorang oknum kepolisian yang membanting salah seorang mahasiswa peserta demo.
Dari berbagai informasi yang dihimpun Wartakotalive.com, mahasiswa tersebut bernama M. Fariz Amrullah (21).
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Fariz merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin, yang berlokasi di Serang, Banten, jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah.
Namun, saat mengikuti aksi unjuk rasa tersebut, Fariz tergabung dalam kelompok Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) Banten Raya.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, membenarkan tindak pengamanan kekerasan tersebut dialami oleh Fariz.
"Korban atas nama MFA muncul, saat salah seorang memprovokasi mahasiswa lainnya ketika aksi demo berlangsung, dan terjadilah kericuhan," ujar Wahyu Sri Bintoro saat menggelar konfrensi pers di Polresta Tangerang, Rabu(13/10/2021) malam.
Meski demikian, Wahyu menjelaskan saat ini Fariz telah dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Mulia, Kabupaten Tangerang.
Dari hasil pemeriksaan awal, lanjut Wahyu, fisik Fariz dalam kondisi baik, serta telah diberikan obat-obatan dan juga vitamin, dari dokter yang memeriksa Fariz.
"Kami telah memeriksa kesehatan yang bersangkutan, bahwa korban telah diperiksa ke RSIA Harapan Mulia. Dan kami juga bertemu dengan dokter yang bertanggung jawab menangani pasien," katanya.
"Kesimpulan awal, bahwa pemeriksaan fisik yang bersangkutan dalam kondisi baik, dengan suhu 36,5 drajat, dan sudah diberikan obat-obatan, termasuk vitamin," jelas Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga menambahkan, bahwa Fariz telah menjalani pemeriksaan rontgen thorax terhadap tubuhnya.
Untuk hasil lengkap pemeriksaan rontgen thorax, disebutkan Wahyu hasilnya akan dikeluarkan pihak rumah sakit, esok hari.
"Korban juga sudah dilakukan pengecekan rontgen thorax terhadap tubuh yang bersangkutan, dan untuk hasil lengkap, besok akan diambil," ungkapnya.
Selama proses pemeriksaan kesehatan terhadap Fariz di RSIA Harapan Mulia, Fariz didampingi oleh beberapa rekan sesama mahasiswa, yang termasuk dalam kelompok Himata.
"Selama pemeriksaan korban tadi, itu disaksikan oleh beberapa rekan korban, sesama mahasiwa dari Himata," tutup Wahyu Sri Bintoro.
Kondisi Korban
Salah satu peserta demo di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021) mendapatkan aksi kekerasan dari pihak kepolisian.
Diketahui pendemo tersebut bernama Faris yang dibanting oleh polisi hingga kejang-kejang dan pingsan saat demo di kantor Bupati Tangerang.
Video polisi banting pendemo itu pun viral di media sosial.
Pasalnya, pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dianggap berlebihan.
Apalagi hingga membanting peserta demo sampai kejang-kejang dan pingsan.
Lalu bagaimana kondisi Faris saat ini?
Baca juga: HUT ke-389 Kabupaten Tangerang Diwarnai Unjuk Rasa Sejumlah Mahasiswa Diamankan Aparat
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @suryoprabowo2011 tampak Faris didampingi anggota polisi berpangkat AKBP.
Mereka berada di sebuah ruangan dengan latar bertuliskan Media Centre.
Sementara Faris mengenakan kemeja berwarna biru tua.
Laki-laki berambut panjang itu mengabarkan kondisinya saat ini.
"Nama saya Faris. Saya nggak mati, masih hidup," kata Faris.
Faris pun menegaskan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Dalam keadaan biasa-biasa saja. Cuma sedikit pegel-pegel," katanya singkat.
FOLLOW US
Dibanting hingga Kejang-kejang dan Pingsan
Viral video seorang anggota polisi membanting mahasiswa peserta demo di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021).
Video polisi banting mahasiswa hingga tak sadarkan diri itu beredar di beberapa akun media sosial Instagram.
Salah satunya video polisi banting pendemo tersebut diunggah oleh akun Instagram @seputartangsel.
Dalam video itu tampak polisi tengah membubarkan puluahnmahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa.
Beberapa pendemo ditangkap oleh polisi.
Salah satu yang terekam dalam kamera yaitu saat polisi menangkap salah satu pendemo.
Polisi berpakaian lengkap hitam-hitam tersebut tengah mendekap pendemo yang mengenakan almamater berwarna biru.
Namun, tak lama kemudian, polisi itu langsung membanting mahasiswa tersebut.
Tampak saat dibanting, bagian tulang belakang langsung menghantam lantai keramik di lokasi itu.
Pendemo itu pun langsung tak sadarkan diri.
Beberapa petugas kepolisian langsung berupaya menyadarkan pendemo.
Mereka menepuk-nepuk pundak pendemo tersebut.
Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna
Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember
Dalam unggahan akun itu disebutkan aksi demonstrasi awalnya berjalan dengan damai dan lancar.
"Beberapa orator menyuarakan tentang kegagalan pemerintahan Ahmed Zaky Iskandar-Madromli dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang. Sayang, ada kericuhan. Ada pengunjuk rasa dibanting dan diinjak sampai kejang2," tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian maupun kondisi pendemo yang mendapatkan perlakukan kekerasan tersebut.
Sejumlah Mahasiswa Diamankan Aparat

Penulis : TribunTangerang/Mohammad Yusuf/Andika Panduwinata/Gilbert Sem Sandro