OTT KPK

Ciduk Dodi Reza Alex Noerdin, KPK Sita Rp 1,5 Miliar di Jakarta, dan Rp 270 Juta di Musi Banyuasin

Penangkapan itu dilakukan di dua lokasi, yakni di Kabupaten Musi Banyuasin dan Jakarta.

Editor: Yaspen Martinus
Twitter
KPK menetapkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, sebagai tersangka suap terkait pengadaan barang dan jasa infrastruktur daerah. 

Ia merupakan putra mantan Gubernur Sumatera Selatan dua periode, Alex Noerdin.

Dodi lahir pada 1 November 1970 di Palembang.

Ia menyelesaikan studinya di luar negeri, di antaranya mendapat gelar sarjananya di Belgia, dan melanjutkan studi masternya di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.

Dodi Reza dikenal aktif berbicara mengenai sawit, yang merupakan komoditas utama di Musi Banyuasin, di forum-forum internasional.

Ia menjabat Bupati Musi Banyuasin periode 2017-2022.

Sebelum jadi bupati, ia adalah anggota DPR dari Golkar, periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Saat menjadi wakil rakyat, ia menjabat Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Investasi, dan BUMN.

Pada 2016, ia mundur dari jabatan anggota dewan untuk maju dalam pemilihan kepala daerah di Musi Banyuasin pada Pilkada Serentak 2017.

Namanya pun makin mentereng karena berhasil memenangkan kontestasi pilkada itu.

Karier politik Dodi di Partai Golkar terbilang bagus.

Sejak 2020, Dodi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan hingga kepengurusan 2025.

Tak hanya poltiik, karier Dodi Reza juga terbilang mentereng di dunia sepak bola, khususnya di Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menjabat sebagai Presiden Klub Sriwijaya FC sejak 2009 hingga 2018.

Saat itu, torehan gelar Sriwijaya FC berhasil disabet saat kepemimpinannya.

Sriwijaya FC kala itu berhasil menjuarai Copa Indonesia 2009, Piala Indonesia 2010, dan ISL 2012.

Di masa kepemimpinannya sebagai presiden klub, Sriwijaya FC juga tampil di ajang internasional seperti AFC Champions League 2010 dan AFC Cup 2011.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman https://elhkpn.kpk.go.id, Dodi tercatat memiliki total kekayaan Rp 38,4 miliar.

Harta terbesar Dodi berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki, dengan total Rp 31,5 miliar.

Aset ini terdiri dari bangunan di tiga unit tanah dan bangunan di daerah Jakarta Selatan, Bandung, Palembang, dan di Australia. (Fandi Permana)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved