Pilpres 2024

Sebut Puan dan Ganjar Konyol, Politikus PDIP Sarankan Rocky Gerung Bangun dari Mimpi Lalu Cuci Muka

Rocky menilai kedua kader PDIP itu tak pernah mengangkat isu-isu aktual seperti yang terjadi di Pemilu Amerika Serikat pada 2020 lalu.

Editor: Yaspen Martinus
ISTIMEWA
Rocky Gerung 

"Mereka anggap ini orang enggak ngerti new grammar of world's politic adalah gender equality, democracy, human rights," tuturnya.

Pertanyakan Kejeniusan Jokowi

Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan para millenial Indonesia di sejumlah negara, mempertanyakan letak kejeniusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski tak menyebutkan kaitannya secara langsung, pujian jenius pernah disampaikan peneliti National University of Singapore Profesor Kishore Mahbubani, kepada Jokowi.

"Mereka (millenial) bingung, ini jeniusnya di mana? Anak millenial yang ngomong ke saya.

Baca juga: 78 Persen Responden yang Disurvei SMRC Ogah UUD 1945 Diamandemen

"Dia protes, bagaimana jeniusnya Pak Jokowi, membaca 4 teks aja gugup dan gagap, di mana jeniusnya?" kata Rocky dalam webinar Lembaga Survei KedaiKopi bertajuk 'Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid-19', Jumat (15/10/2021).

Melihat hal tersebut, Rocky mengatakan para millenial pun akhirnya merasa gamang akan nasib bangsanya di masa mendatang.

Sebab, kata Rocky, pikiran generasi baru atau millenial inilah yang akan melangsungkan tampuk kepemimpinan Indonesia yang baru ke depan.

Baca juga: Rocky Gerung Bilang Pemilu 2024 Bakal Jadi Kandang Oligarki Beternak Politisi

Akan tetapi, Rocky menyebut pikiran tersebut justru dibohongi dengan isu dan framing elektoral para calon presiden.

"Saya mau tiba pada kesimpulan bahwa kalau kita lakukan prodensif, perubahan paradigma ini, kita mesti katakan secara jernih bahwa nanti elektoral politik harus berbasis pada intelectuality," tegasnya.

Di dalam intelektualias, lanjutnya, ada kesederajatan dan integritas. Maka, seharusnya intelektualitas mendahului elektabilitas.

Baca juga: Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker Lebih dari 93 Persen, Jaga Jarak di Atas 91 Persen

"Elektabilitas itu, kalau kita tanya apa elektabilitas calon presiden ke depan, dia mesti dengan global ethics, dengan public design, itu semua yang akan membawa kita compete dengan sistem modern," bebernya.

Sebelumnya, Kishore Mahbubani memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin yang jenius. Dia juga menyebut Jokowi sebagai pemimpin paling efektif di dunia. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved