Tangerang Selatan

Wanita Tunarungu ini Percaya Diri Ajarkan Membuat Hantaran, Ternyata Punya Sederet Prestasi

wanita penyandang tunarungu serta tunawicara tak ragu untuk menampilkan bakatnya dalam merangkai hantaran dan mengajarkan kepada rekan-rekannya

Penulis: Rizki Amana | Editor: Dian Anditya Mutiara
TribunTangerang.com/Rizki Amana
Riana Dwi Mulyani, Guru di SLBN 01 Jakarta Selatan (kiri) bersama Azka Azahra Putri, penyandang tunarungu dan tunawicara (kanan) sedang menampilkan cara pembuatan hantaran di Pasar Gintung, Ciputat Timur, Tangsel, Sabtu (16/10/2021) 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT TIMUR - Azka Azahra Putri (21), wanita penyandang tunarungu serta tunawicara tak ragu untuk menampilkan bakatnya dalam merangkai hantaran yang kerap digunakan sebagai aksesori pada barang seserahan di pernikahan

Bahkan, wanita berhijab itu turut memberi arahan kepada sejumlah peserta kegiatan pelatihan merangkai bunga dan hantaran yang digelar oleh Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Pasar Gintung, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Azka mengaku berbangga hati dapat berbagi ilmu dalam keahlian ya merangkai hantar kepada para peserta yang mayoritas ABK dan penyandang disabilitas. 

"Dia sangat senang karena bisa membantu mendemokan membuat hantaran kepada teman-temannya," kata Azka melalui bahasa isyaratnya yang disampaikan oleh juru bahasa isyarat yakni Riana Dwi Mulyani (40) saat ditemui di lokasi, Kota Tangsel, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Diajarkan Merangkai Bunga, Penyandang Tuna Rungu ini Dilatih untuk Konsentrasi

Azka menjelaskan, sejumlah kesulitan sempat dirasakannya saat memperagakan cara membuat hantaran tersebut. 

Namun, secara perlahan ia memperlihatkan cara pembuatan hantaran itu dengan menyambangi satu per stau peserta yang mengikuti pelatihan tersebut. 

"Ada sedikit kesulitan, dia agak sulit waktu mendemokan ketika membuat bagian bawah dari bunga itu sendiri, karena harus pakai jarum jadi agak sulit. Kebetulan teman-teman yang di sini rata-rata dari tunagrahita," katanya. 

Sementara itu, Riana Dwi Mulyani (40), Guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 01 Jakarta Selatan mengaku, pihaknya dengan sengaja menampilkan Azka untuk memberikan pelatihan dalam membuat hantaran hadiah pernikahan itu. 

Baca juga: ABK UMKM Ajarkan Anak Kebutuhan Khusus Lebih Mandiri dengan Tampung Karya untuk Dipasarkan

Pasalnya, Azka telah mendapat sejumlah penghargaan terkait bakat yang dimilikinya tersebut. 

"Jadi tahun lalu dia menang juara satu di Jakarta Selatan, dan juara satu ditingkat Provinsi DKI Jakarta. Dan tahun ini dia juara satu ditingkat Jakarta Selatan dan juara dua ditingkat DKI," ungkap Riana pada kesempatan yang sama.

"Jadi kemampuannya dia bisa dibilang lebih dari teman-temannya khususnya dibidang hantaran," sambungnya. 

Riana menuturkan, Azka saat ini sedang menjalani masa pendidikannya di Kelas XII SMA LB. 

Meski Azka memiliki keterbatasan secara fisik, kata Riana tak berdampak akan responnya terhadap materi yang diberikan olehnya. 

"Rata-rata anak tunarungu itu IQnya sama kaya kita, bahkan ada di atas rata-rata. Jadi kemampuan Azka untuk menangkap pelajaran atau menangkap apa yang saya berikan itu lebih cepat dan lebih tanggap," pungkasnya. (m23)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved