Berita Banten
Andika Hazrumy Dorong Tradisi Keceran Banten Jadi Event Nasional
Pemprov Banten akan terus mendorong kebudayaan lokal agar terangkat citranya ke pentas nasional.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Valentino Verry
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri peringatan hari lahir atau milad Kesti TTKKDH atau Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir ke-69 di Hotel Ratu, Kota Serang.
Pada acara di mana juga digelar puncak tradisi keceran Kesti TTKKDH tersebut, Andika mengaku menginginkan tradisi keceran ini dapat menjadi event Nasional.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Tambah Lokasi Uji Emisi untuk Merespons Antusiasme Pemilik Kendaraan
"Seharusnya tradisi keceran yang khas TTKKDH ini bisa jadi event Nasional," ungkap Andika, Jumat (5/11/2021).
Andika mengaku dirinya akan mendorong agar tradisi keceran menjadi event Nasional melalui prakarsa Pemprov Banten.
Di sektor pariwisata, kata Andika, seni bela diri Pencak Silat Banten seperti Kesti TTKKDH harus eksis dalam berbagai atraksi guna menjadikan Banten sebagai destinasi wisata unggulan.
Khususnya sebagai atraksi wisata minat khusus berbasis budaya.
Baca juga: Warga Pesanggrahan Kaget Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Dimakamkan di TPU Islam Malaka
Atraksi bela diri silat dalam event-event wisata, lanjutnya, harus memiliki nilai diferensial yang tinggi, unik dan berbeda dari wilayah atau daerah lain.
"Karena itu, seni bela diri silat Banten harus menjadi ikon Banten yang menunjukkan identitas dan budaya Banten," katanya.
Lebih jauh Andika mewakili Pemprov Banten mengapresiasi Kesti TTKKDH yang dinilainya telah tanpa lelah melestarikan tradisi pencak silat khas Banten sehingga tetap eksis sampai usianya yang ke-69 tahun.
Kesti TTKKDH sebagai salah satu perguron silat di Banten, kata Andika, berperan besar dalam pelestarian silat Banten.
Baca juga: Tim Satgas BLBI Sita 124 Hektare Lahan Milik Tommy Soeharto di Cikampek Tanpa Perlawanan
Karena itu, Pemerintah Provinsi Banten berharap Kesti TTKKDH dapat terus melestarikan silat khususnya pada generasi muda, agar generasi muda senantiasa lebih mencintai nilai-nilai budaya Banten di tengah arus deras globalisasi dan kemajuan teknologi informasi.
Sementara itu, Ketua Umum Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, tradisi keceran merupakan tradisi khas Kesti TTKDH yang dilakukan di seluruh perguruan Kesti TTKKDH di seluruh Indonesia setiap satu tahun sekali.
"Di gelar setiap bulan Mulud (Maulid Nabi Muhammad SAW) adalah puncaknya yang digelar langsung oleh pengurus pusat," ucap Wahyu.
Baca juga: Ayahanda Vanessa Angel Ungkap Fakta Mengejutkan Terkait Kondisi Gala Sky Ardiansyah
Untuk diketahui, tradisi keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut.
Usai ditetesi air khusus tersebut, anggota perguruan kemudian melakukan ritual rujakan di mana mereka memakan atau meminum khusus yang terdiri dari tujuh macam untuk setiap makanan dan minumannya.
Terakhir para anggota perguruan melakukan ritual gembrungan atau saling memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan untuk bertarung.
Baca juga: 5 Tips Menjalin Pertemanan Baru dengan Orang Segala Usia, Ini Saran dari Ahli
Tidak sampai di situ, ritual keceran ini ditutup dengan aksi pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat.