Tawuran

Tawuran 2 Kelompok Pemuda di Pamulang Berawal dari Kalah Tanding Futsal Berujung Damai

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Iskandar Darsono mengatakan, kedua kelompok pelajar itu bermusyawarah untuk menyelesaikan konfliknya.

Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Istimewa
Tangkapan layar video CCTV, insiden bentrokan dua kelompok pemuda membawa senjata tajam di Jalan TPU Parakan, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangsel.  

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT - Dua kelompok pelajar bentrok di Jalan TPU Parakan, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (5/11/2021).

Saat bentrokan itu, mereka membawa senjata tajam seperti celurit.

Menurut Polsek Pamulang, bentrokan kedua kelompok pelajar itu berujung damai.

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Iskandar Darsono mengatakan, kedua kelompok pelajar itu melakukan musyawarah untuk menyelesaikan konfliknya.

"Sudah tuntas, sudah musyawarah," kata Iskandar saat dikonfirmasi, Senin (8/11/2021).

Iskandar menuturkan, keributan tersebut dipicu pertandingan futsal yang dimainkan kedua kelompok tersebut.

Baca juga: Polsek Pamulang Selidiki Keterlibatan Pelajar Dalam Bentrokan Pakai Senjata Tajam

Baca juga: Viral Video CCTV Kelompok Pelajar Bentrokan Bawa Senjata Tajam di Pamulang, Ini Kata Polisi

Menurutnya,  seusai pertandingan futsal, kedua kelompok saling ejek melalui akun media sosial Instagram hingga berujung perjanjian bentrokan.

"Maksudnya anak-anak pantaran usia SMP, anak-anak grup futsal itu. Jadi kalah, main ledek-ledekan, jadi janjian ributlah di Instagram," katanya. 

Diwartakan sebelumnya, viral video berdurasi 6 menit melalui pesan berantai WhatsApp menampilkan rekaman aksi bentrokan antar dua kelompok remaja.

Mereka membawa senjata tajam di Jalan TPU Parakan, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Setiaji (56), warga sekitar mengatakan, insiden tersebut terjadi Jumat (5/11/2021) pukul 16.00 WIB. 

Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV milik rumah warga sekitar.

"Kalau yang kejadian penyerangan itu sudah masuk kategori brutal cuman di situ durasi ya sekitar dua sampai empat menit paling lama," kata Setiaji saat ditemui di Pondok Benda, Sabtu (6/11/2021).

"Itu ada 3 sajam seperti sabit itu, celurit, dan agak samar-samar itu gir diikat gitu semacam gir diikat ke ikat pinggang," katanya lagi.

Baca juga: Polres Tangsel Lengkapi Berkas Pelaku Dugaan Pengeroyokan Kasus Bentrokan Antar Mahasiswa Unpam

Baca juga: Update Bentrokan Kelompok Mahasiswa Unpam, 5 Tersangka Sudah Ditangkap

Dia menjelaskan, saat itu dirinya sedang di halaman belakang rumahnya. 

Kemudian, dia mendengar suara keributan bersumber dari depan kediamannya tersebut. 

Warga kala itu sedang ramai-ramai mengejar dua kelompok remaja yang berduel dengan senjata tajamnya.

"Kronologis sejak awal saya tidak mengikuti, karena saya posisi pas ramai-ramai anak-anak itu bergulat di depan rumah. Saya posisi ada di belakang rumah."

"Nah sesudah warga itu banyak yang menghalau itu saya baru keluar," ujarnya. 

Menurut, kejadian itu membuat warga sekitar gempar dan terkejut.

Pasalnya, bentrokan antar kelompok pemuda itu baru pertama kali terjadi di lingkungannya.

"Karena di sini termasuk daerah yang cukup datar, aman. Jadi manakala ada kejadian semacam itu kan terkaget-kaget masyarakat, makanya kumpul cepat ada apanya," ujar Setiaji.

 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved