Tips Berkendara Saat Hujan Agar Kondisi Kendaraan Tetap dalam Keadaan Baik
Menurut Suryadi, memeriksa kondisi kendaraan secara keseluruhan sebelum melakukan perjalanan sangatlah penting.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG.COM, CILANDAK - Penanggung jawab bengkel Astrido Toyota Fatmawati, Suryadi, membagikan tips berkendara saat hujan.
Menurut Suryadi, memeriksa kondisi kendaraan secara keseluruhan sebelum melakukan perjalanan sangatlah penting.
Hal pertama yang harus diperiksa oleh pengguna kendaraan, terutama mobil, yakni cek ban terlebih dahulu.
“Kondisi ban sudah tipis atau belum. Sama tekanan anginnya diperiksa,” ujar Suryadi, kepada Warta Kota, Senin (8/11/2021) malam.
“Karena kalau hujan terutama pada kecepatan tinggi, ada kecenderungan hydroplaning. Jadi ban nggak mencengkeram secara baik saat kondisi jalan licin.” tambahnya.
Apabila ingin melewati genangan, pastikan pengendara sudah mengetahui kemampuan mobilnya.
Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna
Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember
Baca juga: Dampak Corona, Pemerintah Jepang Beri Setiap Anak hingga Usia 18 Tahun, Subsidi Uang Rp12,7 Juta
“Kalau genangannya kecil nggak ada masalah, kalau tinggi ya mesti lihat kemampuan mobil kita. Terutama untuk saringan udaranya. Posisinya di mana,” kata Suryadi.
Pasalnya, semakin tinggi genangan air, maka semakin besar risiko kerusakan mobil ketika menerobos.
Suryadi menambahkan, jika telanjur melewati genangan, ketinggian banjir tak boleh melebihi setengah ban mobil.
“Kalau udah telanjur lewatin genangan, banjir yang setengah ban gitu, knalpot udah kerendam, saat jalan posisi gigi rendah, gigi 1 gas ditahan, jangan sampai mati, kalau mati takutnya air itu langsung masuk ke knalpot,” tuturnya.
Suryadi menuturkan, jika mobil mogok karena menembus genangan, pengendara jangan mencoba untuk menghidupkan mesin mobil.
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak Persyaratannya Berikut
“Jangan coba distarter. Jadi mobil dorong lewatin genangan sampai posisi aman, lalu buka busi, baru distarter. Kalau udah dipastikan udah nggak ada air di sana, baru kita coba pasang busi, lalu dihidupkan,” kata Suryadi.
Apabila filter udara sudah sampai terendam, pengendara harus dapat menahan diri untuk tidak menyalakan mesin.
Jika dipaksakan, bakal terjadi istilah ‘water hammer’ yang biasa terjadi pada mobil saat musim banjir.
Diketahui, water hammer adalah kondisi di mana mesin tidak bisa menyala lagi.
Hal itu disebabkan adanya air yang masuk ke ruang bakar atau sistem pelumasan sehingga kompresinya tidak dapat berjalan kembali.
“Jadi air yang masuk ke dalam silinder, itu akan terkompresi sehingga menyebabkan bloknya itu bisa pecah. Kalau kita paksain starter,” ujarnya. (M31)