Sosok
Pilar Saga Ichsan Tak Mau Ambil Pusing Meski Sering Dikaitkan dengan Dinasti Politik Banten
Dinasti Politik kerap ditempelkan pada Pila Saga saat mencalonkan jadi Wakil Wali Kota Tangsel, lalu bagaimana menanggapinya?
Penulis: Rizki Amana | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGSEL - Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan belajar politik hingga kebijakan pemimpin daerah sejak usia dini.
Tak terbayangkan oleh Pilar Saga akan menjabar menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga politikus dan birokrasi ia tak menampik perbincangan tersebut terus hadir di tengah meja makan keluarganya.
"Memang di Banten ini saya istilahnya di dunia politik ini sudah tidak asing keluarga besar saya banyak berpolitik di Banten baik kepala daerah ataupun di legislatif. Jadi obrolan setiap hari itulah, obrolan di meja makan yang membuat saya terinspiarasi untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat," ucap Pilar.
Pilar menceritakan dulu kala keluarga yang banyak dilabel masyarakat sebagai 'Dinasti Banten' itu bermula dari sosok kakek dan neneknya yang merupakan tokoh dari berdirinya Provinsi Banten pada 2000 silam.
Kemudian, pada tahun 2001 sang kakak dari ibu Pilar yakni Ratu Atut Chosiyah mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Banten.
Baca juga: Pilar Saga Merasa Canggung Ketika Dimandatkan Partai Golkar untuk Jadi Wakil Wali Kota Tangsel
"Dulu orang tua saya di swasta, di dunia usaha lah konstruksi bapak dan ibu saya. Sampai akhirnya dulu pendirian Provinsi Banten di Tahun 2001 pada saat itu Uak saya ya Bu Atut waktu itu maju sebagai wakil Gubernur Banten dengan Pak Djoko. Lalu keluarga kembali bantu beliau dipanggil untuk bantu di Partai Golkar ataupun dipolitik," kata Pilar.
"Alhamdulillah kan memang almarhum kakek saya di sana tokoh masyarakat khususnya di Provinsi Banten. Seorang tokoh masyarakat istilahnya pengen penerusnya ini bisa melanjutkan perjuangan untuk bagaimana memberikan kesejahteraan lah ke masyarakat. Ya sekarang caranya pemerintahan gitu, ya perjalanannya seperti itu," sambungnya.

Berlatar belakang sebagai seorang keturunan keluarga dinasti politik, membuatnya terus mendapat pelajaran baru dari para tetuanya.
Ia pun tak menampik label sebagai 'Dinasti Politik' kerap menempel kepadanya saat maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangsel pada Pilkada 2020.
Namun, dirinya mengaku tak terlalu mengambil pusing akan label yang diberikan kepadanya.
Pilar mengaku mandat yang diberikan kepadanya merupakan tanggung jawab ia bersama Sang Pencipta dan bukan berlandaskan keturunan dari keluarga politikus.
Ditambah, tekadnya yang kuat untuk dapat menjadi orang yang manfaat bagi masyarakat luas dengan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya.
"Pertama kita tidak bisa memilih kita dilahirkan dari keluarga apa, dari siapa. Ya saya bersyukur dilahirkan dikeluarga saya, karena intinya orang tua saya, kakek saya selalu mengajarkan bahwa kita harus bisa bermanfaat buat orang lain," ungkap Pilar.
Baca juga: Update Warga Tangsel yang Sudah Vaksinasi Mencapai 867.103 Pada Minggu 14 November
"Ya soal dinasti semua itu kan kembali lagi kepada proses pesta demokrasi, kecuali dulu Bu Airin nunjuk saya kamu jadi wakil wali kota lalu saya dilantik nah itu dinasti," lanjutnya.