Berita Tangerang

TERUNGKAP! Ketua RW 04 Pedurenan Juga Minta ke Pedagang Rp500 Ribu, Ada Paket Bulanan hingga Tahunan

"Saya sudah berjualan disini hampir 20 tahun lamanya, dan baru jamannya Pak RW sekarang ini mintain uang iuran ke saya," ujar A.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Maman Abdul Karim, Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, mengaku memungut iuran kepada pedagang Rp 500.000 per bulan. 

Selain itu, Maman mengakui, dirinya juga meminta duit iuran uang kepada beberapa pedagang yang berjualan di wilayahnya.

 

Maman beralasan, sejumlah uang yang dimintainya ke para pedagang itu adalah biaya sewa lahan karena telah menggunakan Fasilitas Umum (Fasum) dan uang keamanan dan kebersihan lingkungan.

"Kalau ke pedagang, itu memang uang sewa tempat atau lahan yang telah menggunakan Fasum, meraka kan berdagang di situ," ujar Maman Abdul Karim, sambil berjalan keluar dari kantor Kelurahan Pedurenan, Sabtu(19/11/2021) kemarin.

"Makanya uang kebersihan dan keamanan, memang diminta untuk disetor ke kas RW," sambungnya.

Kemudian Maman menjelaskan, contoh pedagang yang dimintainya uang iuran, yaitu pedagang pecel lele dan pedagang mie. 

Dari setiap pedagang, jumlah besaran uang iuran yang ditagihnya itu bervariasi, dengan maksimal sebesar Rp500.000.

"Semua pedagang yang berjualan menggunakan fasum itu kita mintai iuran, kaya tukang pecel lele itu, Rp 500.000," kata dia.

"Iuran itu bentuknya memang sebagai uang keamanan dan kebersihan," imbuhnya.

Menurutnya, menarik iuran ke setiap pedagang yang berjualan memakai fasilitas umum, telah lazim dimintai uang iuran.

Ia juga meniturkan, permintaan iuran tersebut merupakan inisiatifnya sendiri, tanpa mendapat arahan dari siapa pun. 

"Enggak ada (arahan) dari siapa-siapa, semuanya RW juga begitu memang biasanya," tandas Maman Abdul Karim.(m28)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved