Satgas Saber Pungli Sebut Praktik Pungli Paling Banyak Ditemui di Bandara
Adapun praktik pungli yang dimaksud adalah menarik biaya layanan kepada penumpang melebihi aturan yang berlaku.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG.COM, CAKUNG - Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Inspektur Jenderal Agung Makbul mengecek Terminal Pulo Gebang pada Senin (22/11/2021), sore.
Hal tersebut dilakukan untuk mewanti-wanti jika aksi Pungutan Liar (Pungli) masih dilakukan.
"Kami memastikan ada pencegahan-pencegahan supaya jangan terjadi pungutan liar, khususnya ke masyarakat. Masyarakat ini kasian, perlu perlindungan dan kemudahan dalam mengakses layanan publik," kata Makbul saat ditemui di Terminal Pulo Gebang.
Pada kesempatan tersebut, Makbul mengakui bahwa kegiatan pungli masih terjadi di tempat layanan publik.
Terutama pusat-pusat transportasi seperti terminal, pelabuhan, dan bandar udara.
Adapun praktik pungli yang dimaksud adalah menarik biaya layanan kepada penumpang melebihi aturan yang berlaku.
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak
"Hampir semua rawan di titik-titik seperti bandara, terminal, dan pelabuhan. Paling banyak di bandara karena penggunanya rata-rata warga dari kelas menengah atas," sambung Makbul.
Lebih lanjut, kata Makbul, dua bulan lalu pihaknya pernah menerima aduan adanya pungli di bandar udara.
"Dua bulan lalu, ada kasus pungli antigen di bandara, kita langsung gerak untuk OTT bersama Polda Metro Jaya," jelasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Terminal Pulo Gebang, Bernad Pasaribu mengklaim, aduan perihal aksi pungli di Terminal Pulo Gebang masih minim.
"Selama ini belum ada laporan," kata Bernad.
Saat ini, masalah yang kerap kali ditemui oleh Bernad yakni sejumlah agen Perusahan Otobus (PO) yang saling rebut penumpang.
"Agen PO cari penumpang, jadi pada rebut-rebutan, seperti itu saja," sambung Bernad.
Guna mengikis praktik pungli di tempat layanan transportasi, pihak Saber Pungli meminta partisipasi penumpang agar lebih aktif melakukan kontrol dan melaporkan setiap dugaan pungli yang ditemukan.