Kecelakaan Bus Transjakarta

Alami Rentetan Kecelakaan 40 Hari Terakhir, Sutikno Nilai Direksi Transjakarta Tak Becus Kelola Bus

Direksi PT Transportasi Jakarta dicecar Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021) siang. Hal ini menyusul rentetan kecelakaan bus Transjakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Rendy Renuki
Tribunnews.com
Kecelakaan mau antara dua bus Transjakarta terjadi pada 25 Oktober 2021 di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Dari kecelakaan itu menelan 33 korban, dua diantaranya tewas. 

TRIBUNTANGERANG.COM, GAMBIR - Sejumlah bus Transjakarta mengalami rentetan kecelakaan selama 40 hari belakangan.

Terkait hal itu, Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dicecar Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021) siang.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB-PPP, Sutikno, naik pitam dengan sikap Direktur Utama PT Transjakarta Mochamad Yana Aditya yang berulang kali memotong pembicaraan.

Baca juga: Hasil Penyelidikan Ditlantas Polda Metro Jaya, Sopir Bus Transjakarta Tambah Kecepatan saat Menabrak

Baca juga: Pasien Terakhir yang Menjadi Korban Kecelakaan Bus Transjakarta di RS Polri Pulang Hari Ini

Baca juga: Manajemen PT Transjakarta Terapkan Sanksi Tegas, Pecat Sopir yang Tabrak MCB di Gandaria City

Hal itu dilakukan Yana untuk mengonfirmasi kebenaran video yang disinggung anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia.

Adapun Adi mengaku, telah menyimpan video yang menayangkan pegawai Transjakarta sedang menonton tari perut (belly dance), di tengah maraknya kasus kecelakaan.

Saat itu, Adi menyebut pegawai Transjakarta kurang berakhlak karena rapat sambil menonton belly dance.

BERITA VIDEO: Imbau Pengendara agar Tak Terobos Palang Pintu Kereta, Petugas di Perlintasan KA Malah Dikeroyok

“Kamu diundang di sini sebagai Dirut pak, ini diinternal, kalau di luar nggak masalah. Jangan menunjukan emosional di sini, ketahuan bahwa kamu nggak becus megang perusahaan Transjakarta,” ujar Sutikno saat rapat kerja dengan PT Transjakarta di DPRD DKI Jakarta pada Senin (6/12/2021)

Sutikno menyinggung, maraknya insiden kecelakaan hingga enam kasus selama 40 hari terakhir menunjukkan bahwa direksi gagal mengelola Transjakarta.

Kata dia, direksi tidak mampu membina dan mengawasi pelayanan yang diberikan mitra operator kepada pelanggan.

“Kamu diktator, kamu emosional, kamu nggak bisa menahan diri. Ini rapat resmi, kamu diundang sebagai Dirut Perusahaan Transjakarta, berarti ini perlu pergantian dan rekrutmenmu apa yang kami sampaikan (saat asesmen) nggak konsen dan nggak sesuai aturan,” tutur Sutikno.

Dalam kesempatan itu, Sutikno meminta Yana agar menghargai anggota Komisi B saat menggelar rapat.

Komisi B sengaja menggelar rapat demi kepentingan masyarakat Jakarta, terutama yang menjadi pelanggan Transjakarta.

“Kita di Komisi B ini ada harga diri, kamu jadi Dirut biarpun kamu S2 atau S3, kami nggak peduli,” imbuh Sutikno.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved