Banjir Tangerang
Kerap Banjir, Sejumlah Warga Sindir Pemkot Tangerang dengan Cara Mancing dan Menjala di Jalan
Sejumlah warga yang kebanjiran menyindir Pemkot Tangerang dengan cara memancing dan menjala di Kalan Sultan Ageng Tirtayasa, Pinang.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, PINANG - Warga RT 05/RW 09, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, melakukan aksi yang mengandung sarkas terhadap Pemkot Tangerang.
Aksi bernada sindiran tersebut dilakukan dengan memancing dan menjala seolah berburu ikan di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa yang dilanda banjir setinggi satu meter.
"Ya mancing dan menjala aja, siapa tau ada ikannya secara tiba-tiba. Abisnya wilayah sini sudah sering banget banjir, udah kaya sungai aja jadinya kan sama-sama dalem banjirnya," ujar Dede Naseli, warga sekitar yang memancing di jalan tersebut, kepada TribunTangerang.com, Selasa (21/12/2021) dinihari.
"Kita biasa begini kalau sudah banjir, iseng-iseng aja sambil menunggu banjir surut. Abis percuma mau istirahat dirumah juga enggak bisa gara-gara kerendam banjir, mending begini sambil nunggu pemerintah peka," imbuhnya.
Baca juga: Pedagang Tahu Bulat Merugi Banjir Setinggi 1 Meter Masuk ke Rumahnya di Kecamatan Pinang
Dede mengatakan, aksi yang dilakukan oleh tersebut merupakan bentuk protes terhadap pemerintah, lantaran kecewa tidak pernah memperhatikan wilayahnya yang kerap dilanda banjir itu.
Meskipun mengetahui tidak ada ikan pada banjir tersebut, namun mereka tetap melakukan aksinya sambil menunggu banjir surut.
"Ya ini bentuk kecewa saja sama pemerintah, abisnya banjir sudah sering begini tapi tidak pernah ditangani dan dikasih solusi," kata dia.
"Sebenarnya sadar, mana mungkin sih ada ikan orang ini jalan umum. Cuma mau gimana lagi, kita dirumah enggak bisa tidur, sampai air surut sekira pukul 03.00 WIB nanti," keluhnya.
Baca juga: Warga Kunciran Terendam Banjir 1 Meter hingga Malam Hari, Warga: Pemerintah Tolong Perhatikan Kami!

Melalui pantauan TribunTangerang.com pukul 00.30 WIB, aksi tersebut dilakukan pada Jalan Sultan Ageng Tirtayasa yang banjir dan merendam puluhan rumah warga di sepanjang 500 meter.
Terlihat sebuah meja berukuran tinggi digunakan sebagai tempat duduk menunggu memancing dan seorang warga lainnya menebarkan jala di jalan tersebut.
Selain itu, banjir tersebut membuat ratusan warga harus terjaga hingga malam hari, untuk antisipasi apabila sewaktu-waktu hujan turun dan air kembali naik.
Selain itu, terlihat puluhan kendaraan motor dan mobil terlihat dipindahkan pada satu titik yang tinggi, guna menghindari terendam banjir.
Jalan tersebut juga ditutup warga sekitar dengan menggunakan bambu panjang, agar menghindari pengendara yang melintas terjebak banjir.
Dede menyebut, air mulai naik di wilayahnya itu sejak pukul 17.00 WIB, setelah satu jam diguyur hujan.
Banjir tersebut baru surut setelah harus menunggu selama lebih dari enam jam atau hingga dinihari.