Kriminal

Rumah di Villa Pamulang Dicat Tulisan 'Lont*' oleh Orang tak Dikenal, Diduga Terkait Penipuan Alkes

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Iskandar Darsono membenarkan adanya tindakan vandalisme di wilayah hukumnya tersebut. 

Penulis: Rizki Amana | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG/RIZKI AMANA
Satu unit rumah di kawasan Perumahan Villa Pamulang, Pondok Benda, Kota Tangsel menjadi sasaran aksi vandalisme. 

WARTAKOTALIVE.COM, PAMULANG - Aksi vandalisme menyasar sebuah rumah yang beralamat di Blok CD 5 Nomor 3, RT 10/17, Perumahan Villa Pamulang, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Iskandar Darsono membenarkan adanya tindakan vandalisme di wilayah hukumnya tersebut. 

Menurutnya rumah tersebut milik seorang terduga pelaku penipuan berupa alat kesehatan (alkes). 

"Itu rumah tersangka alkes yang pernah digeruduk para korbannya di Villa Pamulang," kata Iskandar saat dikonfirmasi TribunTangerang, Senin (3/1/2022).

Iskandar menuturkan saat ini kasus dugaan penipuan tersebut tengah ditangani pihak Polda Metro Jaya. 

Sebab, para korban melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Polda Metro Jaya. 

"Para korban dah melaporkan kasusnya ke Polda Metro tersangka infonya sudah di amankan di Polda," ungkapnya. 

Diwartakan sebelumnya, satu unit rumah yang beralamat di Blok CD 5 Nomor 3, RT 10/17, Perumahan Villa Pamulang, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi sasaran aksi vandalisme.

Aksi vandalisme itu berisikan umpatan kepada sang pemilik rumah dengan sejumlah coretan mayoritas bertuliskan 'Penipu' tepat di pagar utamanya dengan ukuran lebar sekira 10 meter. 

Tak cukup sampai di situ, kondisi halaman utama rumah berantai dua tersebut turut dipenuhi coretan pada dinding dan pintu utamanya. 

Bahkan terdapat dua bangkai ayam yang telah membusuk berada tepat di depan pintu utama rumah.

Namun tak ada tanda-tanda dari sang pemilik rumah berantai dua yang telah penuh dengan sampah dan aksi vandalisme tersebut. 

TribunTangerang pun mencoba mencari informasi aksi vandalisme terhadap rumah tersebut. 

Ketua RT setempat, Muin Mahzuma mengatakan aksi vandalisme itu terjadi pada beberapa pekan terakhir bulan Desember 2021.

"Bulan Desember (2021) akhir kemarin memang awalnya pagar mulus, tapi sekarang sudah dicoret-coret," kata Muin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, Pamulang, Kota Tangsel, Senin (3/1/2022).

Muin menceritakan aksi vandalisme diawali dengan segerombolan orang yang menggeruduk rumah tersebut. 

Dirinya pun sempat tak mengetahui permasalahan segerombolan orang yang mendatangi rumah tersebut. 

Pasalnya, sang pemilik baru tercatat mendiami rumah tersebut pada sekira bulan Desember 2021 kemarin. 

"Sekitar bulan Maret, April beli rumah salah satu warga disitu dan pemilik baru merenovasi selama 8 sampai 9 bulan selesai sekitar bulan 11 kemarin lah," ucap Muin. 

"Bulan April mulai proses renovasi rumahnya, saat itu kan lagi pandemi ya, di situ yang jaga kakaknya lalu banyak tukang jadi saya minta tukang mohon lapor ke RT, kakaknya sih lapor yang punya itu adiknya namanya Amelita," lanjutnya. 

Saat rumah tersebut diserbu gerombolan orang, Muin pun mulai mencari tahu kronologi yang terjadi. 

Kata Muin, segerombolan orang tersebut datang untuk meminta pertanggungjawaban dari sang pemilik rumah yang bernama Amelita. 

Kesal karena tak bertemu dengan yang dicari, gerombolan orang itu pun melakukan aksi vandalisme pada rumah tersebut. 

"Di coret-coret namanya orang banyak yang datang kerumah dia, saya dulu sempat tanya saat kakaknya laporan, memang usahanya dibidang alkes," ungkapnya. 

Selain itu, kata Muin sejumlah orang yang tergabung pada gerombolan aksi vandalisme itu pun mengungkapkan alasan perbuatannya. 

Dari informasi yang didapat Muin, segerombolan orang tersebut melakukan aksi vandalisme itu akibat menjadi korban penipuan dari sang pemilik rumah. 

Bahkan, terdapat puluhan orang yang terus mendatangi rumah yang telah sepi dari penghuninya hanya untuk mencari sang pemiliknya. 

"Di daerah Pamulang ada, di luar Pamulang juga ada. Bahkan temen sekolah dan kuliahnya juga sampai kena, ini menurut korban yang cerita ke saya. Banyak, ada yang puluhan juta, ada yang ratusan juta ada pula yang sampai Rp 1 miliar lebih ya itu katanya korban loh ya. Saya juga kurang tahu tapi itu versi dari beberapa korban," pungkasnya. (m23)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved