Muslim Kecam Aksi Pria Menendang Sesajen yang Videonya Viral
Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim, mengecam aksi seorang pria yang menendang sesajen di lokasi erupsi Semeru.
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Tindakan seorang pria yang menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, viral di media sosial. Aksi pria yang mengenakan rompi warna hitam tersebut, terekam kamera dan videonya viral setelah diunggah di akun Twitter @Setiawan3833, Sabtu (8/1/2022).
Dalam video yang viral, pria tersebut mengatakan bahwa hal tersebut mengandung murka Sang Pencipta.
Ada dua sesaji yang dia buang. Salah satunya berada di pinggir jalur aliran lahar.
Sambil memekikkan takbir, dia menendang dua sesajen ke jurang.
“Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah. Hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar!” teriaknya.
Aksi tersebut mendapatkan kecaman lantaran dianggap tidak menghormati adat dan tradisi sebagian masyarakat setempat.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim. juga mengecam tindakan tersebut.
Sementara pegiat media sosial, Guntur Romli meminta agar pria dalam video tersebut ditindak. Ia bahkan menyebut wajah pria dalam video itu sarat dengan 'aura teroris'
"Kalau orang ini tidak ditindak, maka jgn heran satu hari nanti akan menyerang orang-orang yang dia anggap sesat, rumah-rumah ibadah yang lain, calon "pengantin", lihat mukanya udah jelas aura terorisnya," tulis Guntur Romli dikutip pada Minggu (9/1/2021)
Pengamat politik Yunarto Wijaya juga mengecam aksi pria dalam video tersebut. "Merasa jadi penguasa surga & neraka... Kebayang arogannya kalo merasa dah jadi penguasa negara," tulis Yunarto di akun Twitternya.
Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid juga menyoroti perilaku pria dalam video tersebut.
Menurut Alissa Wahid, tak seharusnya sebagai sesama anak bangsa memaksakan keyakinannya kepada orang lain.
Alissa Wahid mengatakan jika tidak meyakini dengan sesajen tersebut silakan saja, tetapi tidak harus memaksakannya kepada orang lain yang meyakini hal tersebut.
Baca juga: Meningkat 17 Persen Jumlah Pengguna KRL di Hari Kerja Semakin Bertambah