Harga Minyak Goreng Melambung, Pedagang Ayam Goreng Keluhkan Keuntungan Menipis

Harga minyak goreng yang melambung tinggi di pasaran, membuat pedagang ayam goreng ikut terdampak.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Rizki Amana
Warga antre membeli minyak goreng murah di kantor Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (11/1/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Harga minyak goreng yang melambung tinggi di pasaran, membuat pedagang ayam goreng ikut terdampak.

Keuntungan yang diperoleh tak lagi seperti biasanya.

Hal tersebut dikatakan Azis, seorang pedagang ayam goreng di sekitar Pasar Nalo, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (11/1/2022).

Menurutnya, akibat dari masih melambungnya harga minyak goreng di pasaran, keuntungan yang didapat Azis dari menjual ayam goreng menjadi sedikit.

Baca juga: Pilar Saga Ichsan Bernostalgia jadi Pedagang saat Operasi Pasar Minyak Goreng, Beri Kiat Berbisnis

“Keuntungan dagang jadi tipis, jika normalnya mendapat sekitar 40 persen namun saat ini hanya sekitar 25 persen,” tuturnya.

Padahal, dirinya juga terpaksa menaikkan harga ayam goreng yang dijual.

Hanya saja tidak semua ayam goreng yang dijual mengalami kenaikan seperti bagian dada yang tetap dijual Rp 10 ribu.

"Ada beberapa yang harus dinaikin, kayak paha dari Rp 8.000 jadi Rp 9.000," katanya.

Baca juga: Tidak hanya Konsumen, Pedagang juga Pusing dengan Harga Minyak Goreng yang tak Kunjung Turun

Azis menambahkan kenaikan harga ayam goreng berimbas kepada pembeli yang mengeluh.

Hanya saja hal itu terpaksa dilakukan agar daganganya tidak sampai mengalami kerugian.

"Kalau yang ngerti di pasar harganya naik, nggak jadi masalah, tapi kadang ibu-ibu komplain kok ayamnya kecil, harganya mahal banget," ujarnya.

Sementara pedagang minyak goreng di Pasar Nalo, Irvan mengatakan harga minyak goreng masih sangat tinggi.

"Sebelumnya per liter Rp 14.000 sekarang bisa Rp 19.000 sampai Rp 20.000 tergantung maunya," katanya.

Kondisi semacam ini juga dikeluhkan para pembeli di tempatnya terutama para pedagang makanan.

Pasalnya masyarakat masih ada ketergantungan terhadap minyak goreng untuk memasak.

"Namanya juga kebutuhan pokok yang pada beli di saya pasti rata rata pada pake minyak goreng daganganya" tuturnya. (jhs)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved