Tidak hanya Konsumen, Pedagang juga Pusing dengan Harga Minyak Goreng yang tak Kunjung Turun

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Tidak hanya konsumen, pedagang juga pusing dengan harga minyak goreng yang tak kunjung turun. 

Bahkan saking lamanya harga minyak goreng bertengger di angka tinggi, beberapa pedagang lupa berapa harga awal sebelum naik. 

Tidak hanya minyak goreng, terigu juga naik harganya.

Kenaikan harga sembako ini membuat konsumen menahan diri untuk membeli, akibatnya pembelian menjadi menurun. Transaksi pun dianggap sepi.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Kecamatan Pamulang, Seliter Dijual 14.000, Maksimal Beli 2 Liter

Baca juga: Antrean Warga Mengular saat Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Pamulang

Hal itu dikemukakan pedagang di Pasar Karet Pedurenan, Setiabudi, Jakarta Selatan Rus (38).

Harga minyak goreng telah naik hampir tiga bulan, dan belum turun juga.

Padahal sebelum adanya kenaikan harga, penjualan juga sudah menurun sejak pandemi Covid-19. Penurunan mencapai 50 persen.

"Tapi ini ditambah harga-harga sembako naik mulai dari beras, minyak goreng, dan tepung terigu naik. Ya makin sepi," ujar Rus di temui di Pasar Karet Pedurenan, Selasa (11/1/2022).

Rus mengatakan, karena harga minyak tak turun-turun ia hingga lupa dengan harga awal minyak goreng.

Ia pun tak berharap banyak harga minyak goreng bisa kembali turun.

"Sampai lupa harga minyak goreng dulu berapa sudah lama. Sampai pusing deh," ujar Rus.

Saat ini harga minyak goreng mencapai Rp 19.000 sampai dengan Rp 24.000 perkilogram (kg).

Selain itu harga terigu juga naik dari Rp7.000 perkg menjadi Rp9 ribu perkg.

Baca juga: Epidemiolog UI: Varian Omicron Mempengaruhi Psikologis Masyarakat

Selain Rus, pedagang lainnya Mino (63) juga mengaku pusing dengan harga minyak yang tak kunjung turun.

Saat ini Mino jual minyak perliter Rp19.000 dan Rp38.000 untuk per 2 liter.