Kesehatan

Agar Luka Cepat Sembuh, Kenali Faktor yang Mempercepat Proses Penyembuhannya

DR Dr Ni Made Swantari, MBiomed, SpBP-RE mengatakan,  definisi luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan akibat trauma.

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Bakti sosial perawatan luka dan pengobatan umum bagi Warga Binaan Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG – Luka bisa terjadi kapan saja.

Dari yang ringan hanya lecet saja, sampai yang berat akibat kecelakaan lalu lintas.

Bisa berlangsung singkat bisa juga bertahun-tahun, begitu juga penyebabnya. 

DR Dr Ni Made Swantari, MBiomed, SpBP-RE mengatakan,  definisi luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan akibat trauma. 

Baca juga: Gangguan Mental Mengintai Penyintas Covid-19, Pola Tidur Terganggu

Trauma yang terjadi dapat berlansung akut seperti kecelakaan lalulintas, luka bakar, maupun kronik atau berlangsung perlahan-lahan misalnya pada luka dekubitus atau luka diabetes. 

Dr. Ni Made  mengatakan, pada prinsipnya penyembuhan luka terdiri dari 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan fase maturasi. 

Untuk mempersingkat waktu penyembuhan luka, umumnya luka harus dibersihkan dari jaringan yang tidak sehat, baik dengan pemberian bahan penutup luka (dressing) maupun tindakan operasi. 

Yang penting dipahami adalah penyembuhan luka tidak semata hanya lukanya saja.

Baca juga: Motor Antique Club : Lestarikan Motor Antik Sebagai Harta Karun dan Lebarkan Sayap ke Banten

 Faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berperan pada penyembuhan luka harus diperhatikan. 

Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol dapat mengganggu penyembuhan luka

Demikian pula obesitas dan adanya penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi dapat memperpanjang fase penyembuhan luka

Untuk itu diperlukan peran aktif keluarga juga dalam proses penyembuhan luka.

Baca juga: Timnas Wanita Indonesia dijadwalkan berangkat ke India pada Minggu 16 Januari mendatang

Sementara itu, Klinik The IndRa yang memiliki layanan unggulan perawatan luka kronik atau luka yang sulit sembuh meresmikan kehadirannya di tengah masyarakat dengan mengadakan bakti sosial perawatan luka dan pengobatan umum bagi Warga Binaan Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari program The IndRa Peduli ini menyasar warga ODGJ yang terlantar dan ditampung dalam panti karena belum ditemukan keluarganya.  

Adapun Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 merupakan panti sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi DKI.

Dr Ni Made  yang juga menjadi penanggung jawab klinik  The IndRa Peduli adalah pengamalan dari Tridharma Perguruan Tinggi yang didapat saat menjalani perkuliahan di Universitas Indonesia, yaitu aspek pengabdian masyarakat. 

Baca juga: Dinkes DKI Sebut BOR RS Covid-19 di Ibu Kota Naik, tapi Belum Membuka Kapasitas Maksimal

Kegiatan The IndRa Peduli rencananya dijadwalkan sebanyak 3 kali dalam setahun bekerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta yang bertugas merawat pasien yang memerlukan bantuan perawatan luka maupun pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. 

Harapan kegiatan ini adalah salah satunya dapat bertukar pengalaman perawatan luka terutama yang sulit sembuh dengan tenaga kesehatan setempat.

“Kami mendapat banyak pengetahuan mengenai luka, bagaimana cara membersihkan luka yang kotor” ucap Aliet Wicaksono, SKep dan Rudi Herawan, SKep,Ners, tim perawat yang bertugas di Panti. 

Aliet menambahkan, pelayanan yang diberi ke warga memuaskan dan nyaman karena komunikasi dan interaksi dokter dengan warga berlangsung baik.

Baca juga: Selebritis Membeli Klub Sepakbola, ini Sisi Baik dan Buruknya

Pada kesempatan itu, sebanyak 80 dari 500 warga binaan ODGJ mengikuti kegiatan ini dengan antusias. 

Masalah kesehatan utama yang ditemukan adalah hipertensi dan penyakit kulit. 

Selain itu terdapat warga dengan luka yang cukup dalam dan sering kambuh saat sudah sembuh. 

Beberapa warga yang memiliki masalah kesehatan kronik juga tidak luput mendapat perhatian dalam kegiatan ini berkat skrining yang sangat baik dari tim perawat Panti. 

Selama ini mereka kesulitan mendapatkan pengobatan karena masih menjalani proses pendaftaran kependudukan sehingga nantinya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang didukung BPJS. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved