Edukasi

Kenali 5 Gangguan Kecemasan yang dialami Anak dan Remaja

Kenali 5 gangguan kecemasan yang dapat mengenai anak dan remaja. Orantua harus dapat mengenali anak yang mengalami kecemasan agar dapat tertanggulangi

Penulis: Joanita Ary | Editor: Lilis Setyaningsih
pexels/monstera
Kenali 5 kecemasan yang terjadi pada anak, agar segera tertanggulangi dan tidak menetap hingga dewasa 

Bila ia masih mengalami masalah ini di usia yang lebih tua, Anda perlu menanganinya dengan lebih serius.

Pasalnya, hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang. 

Anak yang mengalami SAD akan sangat sulit untuk berpisah dengan orangtua atau pengasuhnya.

Akibatnya, ia sering menolak ke sekolah, sulit mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti berkemah, bahkan kesulitan untuk tidur sendiri di kamarnya.

4. Kecemasan sosial

Jenis kecemasan berikutnya yang dapat terjadi pada anak adalah kecemasan sosial (social anxiety disorder) atau fobia sosial.

Anak Anda mungkin mengalami tipe kecemasan yang satu ini bila ia ketakutan saat diminta untuk berinteraksi secara sosial.

Misalnya saat memulai percakapan dengan teman sebaya atau saat dipanggil oleh temannya beramai-ramai,  mungkin anak juga sangat takut untuk menjawab pertanyaan guru dan tidak suka menjadi pusat perhatian.

Selain itu, fobia sosial bisa pula dialami oleh anak yang terlalu khawatir mengenai penampilannya di sekolah, khawatir berlebihan pada pendapat teman-temannya, atau takut mengatakan sesuatu yang memalukan.

Baca juga: Pentingnya Kesehatan Mental, Penyebab Disabilitas Bukanlah Kelumpuhan Fisik, tapi Depresi

Bila kondisi ini dibiarkan, anak akan kesulitan dalam bergaul, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah.

5. Selective mutism

Pernahkah si kecil tiba-tiba menjadi diam membisu bila merasa takut atau panik? Nah, dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan selective mutism.

Anak yang mengalami jenis kecemasan yang satu ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya bila menghadapi situasi yang menegangkan.

Pada kondisi biasa, misalnya di rumah atau saat anak merasa nyaman, biasanya ia tidak menunjukkan gejala ini.

Akibatnya, Anda mungkin heran akan laporan guru di sekolah yang mengatakan bahwa si kecil tidak mau bicara bila ditanya.

Bila anak anda mengalami tanda-tanda kecemasan tersebut, ada baiknya segera konsultasikan ke ahli agar kecemasannya bisa tertanggulangi. 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved