Sikap Pemerintah yang Lembek Bikin Produsen Enggan Salurkan Minyak Goreng ke Pasar
Ketidaktegasan pemerintah membuat produsen minyak goreng bersikap suka-suka dan tidak mau menyalurkan komoditas tersebut ke pasar
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lufti memastikan harga minyak goreng di pasar akan sesuai aturan harga eceren tertinggi (HET) dalam beberapa hari ke depan. Hal tersebut disampaikan Lufti saat meninjau implementasi kebijakan HET minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Pengalihan Aset PSU setelah 5 Tahun Belum Diberikan Pengembang Perumahan Graha Citra
"Hari ini sudah mulai berjalan dan saat ini masih dalam proses penyesuaian, sehingga kita masih bisa menemukan harga minyak curah yang masih belum sesuai HET. Tapi dalam tiga sampai empat hari ke depan, harga ini akan mengikuti HET minyak goreng yang ditetapkan," ujar Lutfi dalam keterangannya, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, pasokan minyak goreng ke pasar rakyat terjaga dengan baik, dan pasokan baru yang sudah diberlakukan HET, telah membaur dengan pasokan lama di pasar.
Setelah meninjau Pasar Kramat Jati, Lutfi melanjutkan peninjauan kepabrik minyak goreng PT Asianagro Agungjaya, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, untuk memastikan pasokan CPO berjalan dengan baik ke produsen. Sehingga, para produsen bisa mendistribusikan minyak goreng lewat jalur distribusi sesuai HET pemerintah. (*)
Sumber: Tribunnews.com