Pandemi Covid19
Jangan Bosan dengan Varian Covid, Mutasi akan Terus Terjadi, Putus Lewat Prokes dan Vaksinasi
epidemiologi mengatakan,mutasi virus akan terjadi dan sifatnya berbeda-beda. Pada varian Omicron gejalanya ringan tapi menularkannya cepat
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Lilis Setyaningsih
Namun di sisi lain, memiliki tingkat keparahan dan gejala yang lebih ringan dari varian Delta.
Baca juga: Kota Tangsel Kembali Berstatus PPKM Level 3, Ini Kata Benyamin Davnie
"Misalnya peningkatan kasusnya 1000, mungkin yang masuk rumah sakit 50 orang," kata Pandu saat dihubungi via sambungan telepon pada Selasa (8/2/2022), siang.
Ia pun berharap, seluruh warga yang belum menerima vaksin segera datang ke sentra vaksinasi. Termasuk mereka yang sudah berhak memperoleh vaksin booster atau dosis ketiga.
Hal ini, ujar Pandu, dimaksudkan untuk mencegah potensi mutasi varian Covid-19.
"Kalau semua sudah vaksin mungkin (potensi mutasi) berkurang. Karena masih ada sejumlah warga di Indonesia dan dunia yang belum vaksinasi. Mutasi kan bisa terjadi di mana saja. Omicron ini kan dari Afrika," paparnya.
Baca juga: LUHUT: Anda Tanggung Jawab Jika Ada Warga yang Meninggal Dunia karena Tidak Divaksin
Perihal potensi adanya mutasi varian baru, ada tiga hal yang menjadi kekhawatiran, yakni tingkat penularan yang bertambah atau berkurang, tingkat keparahan, dan tingkat kekebalan terhadap antibodi atau sistem imun tubuh.
"Itu yang tiap kali kita khawatirkan dari mutasi baru. Memang ada potensi, karena karakteristik virusnya seperti itu. Jadi virus ini sangat mudah bermutasi. Jadi tidak selalu bisa lebih lemah. Tapi Mutasinya kita gak tahu varian barunya seperti apa dan kapan.
"Yang penting yang belum vaksin booster segera dibooster, kalau beraktivitas harap pakai masker yang betul. Karena vaksinasi mencegah supaya gejala tidak menjadi berat. Sedangkan untuk mencegah penularan pakai masker yang benar," tukas Pandu. (M29)