Edukasi

Penggunaan MSG bisa jadi Strategi Diet Rendah Garam

Ada banyak faktor pemicu obesitas, dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
pexels/artem-beliaikin
Penggunaan MSG dapat mengurangi penggunaan garam dapur 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Stunting dan obesitas menjadi masalah yang masih jadi perhatian di Indonesia.

Angkanya masih ditinggi dibandingkan angka standar yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO). 

Ada beragam sebab terjadinya stunting dan obesitas.

Sebenarnya kejadian stunting dan obesitas bak bertolak belakang.

Stunting terjadi karena kekurangan zat gizi terutama protein hewani.

Baca juga: Cegah Stunting dan Obesitas Pemprov Banten Kampanyekan Pemenuhan Gizi 

Sementara obesitas sebagian besar disebabkan karena banyaknya lemak di dalam tubuh.

Lemak biasanya berasal dari sumber makanan hewani. 

Selain itu ada juga anggapan di masyarakat bahwa penggunan bumbu umami menyebabkan terjadinya obesitas. 

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS memaparkan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu umami sehingga dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu umami seperti MSG (monosodium glutamat) dapat menyebabkan obesitas.

Baca juga: Resep Minuman Sehat ala Dokter Zaidul Akbar Atasi Perut Buncit dan Obesitas

“Siapa saja berisiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada prinsipnya, ada banyak factor pemicu obesitas, ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal," ungkap Prof Hardin dalam acara webinar: “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?” belum lama ini. 

Ia mengungkapkan, ada banyak jurnal penelitian seperti di China dan Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan overweight atau obesitas.

Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada
manusia, di mulai dari tahun 2008 hingga 2013.

Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, seorang Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, menyampaikan MSG atau bumbu umami juga memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

Ada bahan makanan yang mengandung asam glutamate yang membuat makanan tersebut jadi lezat alami.
Ada bahan makanan yang mengandung asam glutamate yang membuat makanan tersebut jadi lezat alami. (istimewa)

“untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Prof Ahmad di kesempatan yang sama. 

“Sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi," imbuhnya. 

Prof Ahmad menuturkan, banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa
penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam.

Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.

Baca juga: Sachrudin Ungkap Angka Stunting di Kota Tangerang Terendah di Provinsi Banten

Otomatis bila menggunakan MSG, penggunaan garam akan berkurang karena makanan sudah menjadi lebih asin dengan penggunana MSG. 

Menyadari pentingnya diet garam bagi kesehatan, Ajinomoto memperkenalkan kampanye “Bijak Garam”.

Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia menjelaskan, kampanye “Bijak Garam” ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak.

Salah satu faktor kendala sulitnya mengurangi garam dalam masakan adalah membuat rasanya tetap lezat dan tidak hambar. Kampanye “Bijak Garam” ini bisa menjadi solusi cermat dalam mengurangi
penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.

Baca juga: RSUD Kota Tangerang Buka Layanan Anak Komperhensif untuk Cegah Stunting dan Gizi Buruk

Pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG.

Pentingnya bijak dalam mengatur asupan garam dapat dilihat  melalui www.dapurumami.com/page/bijak-garam.

Selain informasi mengenai pentingnya diet garam,  membagikan tips cara membuat masakan rendah garam tetap enak dan bergizi, rubrik “Tanya Nutri Expert” agar konsumen dapat
mengetahui informasi gizi langsung dari ahlinya dan “Jurnal Umami” yang menjadi sarana interaktif berbagi tips, resep, dan berbagai info kuliner. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved