Edukasi
Sebagian Besar Pengobatan Kanker Anak Butuh Kemoterapi, Efek Samping Bisa Ringan Hingga Berat
Penanganan kanker pada anak membutuhkan pendekatan multidisiplin. Selain dokter dan perawat, peran orangtua pasien atau caregiver juga penting.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kanker pada anak membutuhkan pendekatan multidisiplin.
“Penanganan kanker pada anak membutuhkan pendekatan multidisiplin. Selain dokter dan perawat, peran orangtua pasien atau caregiver juga penting. Agar perawatan dan pengobatan pasien kanker anak efektif, maka harus ada komunikasi yang baik antara dokter, perawat, dan orangtua pasien,” jelas Prof. dr. Pustika Amalia SpA, saat membuka Zoombinar “Peran Perawat dalam Paradigma Baru Pelayanan Kanker Anak” yang diaelenggarakan Yayasan Obkologi Anak Indonesia (YOAI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Sabtu 19 Februari 2022.
Elnino Tunjungsari S.Kep, perawat di ruang rawat inap non infeksi RSCM membagikan pengalamannya merawat pasien kanker anak.
“Perawat adalah orang yang 24 jam bersama pasien. Perawat menjadi tujuan pasien jika ada keluhan,” jelas Elnino.
Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Sebut, Penanganan Kanker Payudara di Kabupaten Tangerang Sangat Kompleks
Peran perawat dalam manajemen kanker anak antara lain dalam perawatan setelah pasien menjalani pengobatan. Antara lain memberikan obat dengan aman, melakukan transfusi dengan benar, dan mengatasi gejala efek samping pengobatan.
Berikut ini antara lain perawatan pasien kanker anak yang membutuhkan peran perawat:
1. Efek samping kemoterapi
Dijelaskan Dr .dr. Susi Susanah SpA konsultan hematologi onkologi anak dari RS Hasan Sadikin Bandung, Sebagian besar pengobatan kanker anak membutuhkan kemoterapi.
Pengobatan ini menyebabkan efek samping yang bisa ringan hingga berat.
Baca juga: Linda Gumelar Puji Kabupaten Tangerang Punya Kepedulian Terhadap Penanggulangan Kanker Payudara
“Tidak selalu kemoterapi menimbulkan efek samping. Namun, tetep harus dilakukan antisipasi adanya efek samping sehingga bisa dipersiapkan penanganannya sedini mungkin,” kata dr. Susi.
Efek samping kemoterapi dapat terjadi pada semua bagian tubuh.
Umumnya menimpa sel-sel yang pertumbuhannya cepat misalnya sel rambut dan sel di sepanjang saluran pencernaan.
Gejala efek samping kemoterapi yang harus diwaspadai pada pasien kanker anak:
- mual muntah
- Mielosupresi atau depresi di sumsum tulang yang ditandai dengan pucat, neutropenia, trombositopenia.
- Konstipasi atau sembelit
- Diare
- Rambut rontok
- efek di organ lainnya
Baca juga: Kemoterapi Selesai, Ari Lasso Sudah Bersih dari Sel Kanker Limfoma
“Efek kemoterpi bisa muncul cepat di 24 jam pertama setelah pengobatan, dini atau dalam hitungan minggu, atau bisa juga lambat, dan sangat lambat,” jelas dr. Susi.
Yang harus diatasi dengan tepat dan cepat adlah mengatasi mual dan muntah.