Edukasi
Sebagian Besar Pengobatan Kanker Anak Butuh Kemoterapi, Efek Samping Bisa Ringan Hingga Berat
Penanganan kanker pada anak membutuhkan pendekatan multidisiplin. Selain dokter dan perawat, peran orangtua pasien atau caregiver juga penting.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
Kelelahan (fatigue) yang terkait dengan kanker adalah kondisi kelelahan yang sangat berat akibat tekanan fisik maupun emosional.
Lebih dari 40 persen anak dengan kanker mengalami kelelahan.
Penyebabnya karena penyakitnya atau terapi yang harus dijalani.
Baca juga: Kanker Payudara Menyerang Perempuan Muda, Bagaimana Bisa Terjadi?
Misalnya karena Hb turun, karena efek samping kemoterapi, serta kondisi psikologis anak juga berperan.
Jika ditanya, anak biasanya akan mejawab tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Jika diamati fatigue akan diikuti kemampuan mengingat dan belajat yang menurun,” jelas Allenidekania.
Penanganan fatigue pada anak penderita kanker adalah hemat energi.
Batasi aktivitas anak yang menguras tenaga.
Baca juga: Nikita Mirzani Rajin Rawat Organ Reproduksi demi Kesehatan dan Cegah Kanker Serviks
Misalnya mandi sambil duduk, menggunakan sepatu yang tidak pakai tali.
“Dengan begitu anak bisa tetap beraktivitas sendiri tanpa selalu dibantu,” jelas Allenidekania.
Selain itu, usahakan anak dapat tidur cukup dan batasi jumlah tidur siang agar tidur malamnya cukup.
Untuk pasien yang usianya lebih besat, minimalkan rasa cemasnya karena cemas menyebabkan kelelahan.
Aktivitas fisik bisa mengurangi fatigue.
Baca juga: Kelelahan Tak Kunjung Hilang Setelah Sembuh dari Covid -19, Bagaimana Mengatasinya?
Bisa dengan dengan senam dan aktivitas fisik yang disukai anak.
Anak yang lebih aktif lebih sedikit mengalami kelelahan.
Tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Internasional. Tema tahun ini adalah peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan kesembuhan anak-anak penderita kanker.
Tenaga kesehatan tidak hanya dokter, namun juga perawat yang sehari-hari mendampingi pasien kanker anak.