Breaking News

BREAKING NEWS: Mulai Hari Ini hingga Rabu Depan Produsen Tahu-Tempe Gelar Aksi Mogok

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia Aip Syaifuddin, aksi mogok tersebut merupakan respons akibat mahalnya harga kedelai.

Editor: Hertanto Soebijoto
Wartakotalive.com/Rizki Amana
Hari ini, Senin (21/2/2022), para produsen tempe dan tahu di Pulau Jawa akan mogok produksi. Foto ilustrasi: Tempe yang sedang dipasang oleh pedagang di Pasar Jombang, Ciputat, Kota Tangsel, Sabtu (19/2/2022) 

Adapun, Ketua Perajin Tahu Tempe Kabupaten Lebak Liri (60) mengatakan, sekitar 450 perajin tahu tempe di daerah ini menghentikan kegiatan produksi selama tiga hari ke depan.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Gakoptindo Beri Sinyal Mogok Produksi Tahu dan Tempe

Tuntutannya, agar harga kedelai kembali normal, sehingga produksi berjalan dan bisa meraup keuntungan. "Kami minta harga kedelai diberikan subsidi oleh pemerintah seperti tahun 1980-an itu, " katanya, dilansir dari Antara.

Hal serupa juga diungkapkan Sutari (45), warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, ia mendukung aksi mogok yang dilakukan perajin tahu tempe agar mendapatkan perhatian pemerintah karena hingga saat ini harga kedelai masih tinggi.

Bahkan, hampir setiap hari harga kedelai impor di pasaran melonjak, sehingga perajin tempe terancam gulung tikar.

"Kami sendiri kini berjualan tempe merugi akibat tingginya harga kedelai," katanya.

Terkait hal ini, Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah untuk serius terhadap kemandirian pangan, salah satunya kedelai yang saat ini harganya naik.

"Saya kira pemerintah harus serius soal kemandirian komoditas kedelai ini dan menjaga iron stock untuk menjamin supply," kata Syarief dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2/2022).

Menurutnya, kedelai yang merupakan bahan dasar tahu dan tempe mengandalkan impor, sehingga harga kedelai ini sangat bergantung pada dinamika pasar global.

"Inilah yang membuat harganya sangat fluktuatif dan mempengaruhi perajin tahu dan tempe di Indonesia. Pemerintah harusnya punya mitigasi dan strategi yang tepat menyikapi hal ini," ungkapnya.

Baca juga: Ayahanda Ayu Ting Ting Kerap Dibully karena Ucapannya, Abdul Rozak: Biarin Aja Deh

Kenaikan harga kedelai yang terjadi sekarang diduga karena tingginya permintaan dari China sebagai konsumen kedelai terbesar di dunia.

Namun, pasokan dari produsen kedelai terbesar yakni AS dan Brasil terjadi kelangkaan karena kegagalan panen.

Artikel ini tayang di Kompas.tv

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved