Pabrik Dibangun di Bantargebang, Akan Olah 2.000 Ton Sampah Menjadi Bahan Bakar
Gubernur Anies Harap Pembangunan RDF Plant Jadi Solusi Pengolahan Sampah Terpadu Di TPST Bantargebang
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI -- Sampah yang berada di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang tidak akan dibiarkan menggunung lagi.
Bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022, dilakukan seremonial peletakan batu pertama atau groundbreaking fasilitas RDF Plant untuk mengolah sampah, baik sampah baru maupun sampah yang sudah terkumpul.
Diketahui, Refuse Derived Fuel (RDF) Plant ini yakni pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambah dari gunungan landfill sampah. Nilai kalor RDF ini setara batubara muda.
"Hal ini diproyeksikan bisa sampai 2.000 ton, rinciannya 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton sampah yang sudah ada di kawasan Bantargebang ini. Project ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah, yang sudah dikirimkan ke kawasan Bantargebang," ucap Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Kolaborasi Banksasuci dan SiCepat Ekspres dalam Program Cisadane Bebas Sampah 2040
Adapun acara tersebut bertema 'Festival Kolaborasi Jakarta Sadar Sampah',
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menjelaskan bahwa yang menghasilkan sampah dengan mengelola sampahnya jumlahnya tidak seimbang.
Oleh karena itu, yang mengelola sampah tentu sadar tentang volume dan masalahnya, tetapi yang menghasilkan belum tentu sadar.
"Mari kita semua bangun kesadaran bahwa setiap kita menghasilkan sampah, kalau dihitung tadi rata-ratanya 0,7 kg per hari. Ayo kurangi sampahnya, mari kita manfaatkan residu, agar tidak menjadi timbunan sampah, dan mari kita pilah sehingga membantu di dalam pengelolaannya," jelas dia.
Baca juga: 15 Indikator Penilaian Masyarakat Peduli Sampah di Kota Tangerang
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menambahkan, RDF Plant ini adalah pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan landfill sampah.
Asep menyebut, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hari ini turut menyerahkan aset Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Hal ini menjadi pilot project antara BRIN dengan DKI Jakarta. Kami mengapresiasi ini, sebuah pembangkit lisrik berbahan bakar sampah karya putra-putri terbaik bangsa," jelas Asep.
Adapun kegiatan HPSN 2022 diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menuju Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) yang akan digelar pada bulan Juni 2022.
Baca juga: Arief R Wismansyah Luncurkan 55 Unit Bentor Siap Bantu Angkut Sampah dari Pemukiman Warga
"PGJSS akan dilaksanakan melalui kegiatan pengurangan sampah di sumber oleh 2.743 RW di Jakarta melalui Bidang Pengelola Sampah (BPS) RW, meliputi aksi-aksi serentak/kolosal dengan melibatkan seluruh RW untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penanganan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga," jelasnya.
Pengelolaan sampah yang baik adalah program yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah di sumber dan pengelolaan fasilitas tempat pengolahan sampah akhir yang baik. (m27)