Edukasi
Cegah Kanker Payudara, Lakukan Sadari Secara Kontinu Hari ke 7-10 dari Menstruasi Hari Pertama
Kanker payudara dapat dicegah. Bila saja setiap perempuan mau melakukan Sadari (periksa payudara sendiri) secara kontinu hari ke 7-10 dari menstruasi
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kanker payudara dapat dicegah. Bila saja setiap perempuan mau melakukan Sadari (periksa payudara sendiri) secara kontinu hari ke 7-10 dari menstruasi hari pertama.
Bila ada kecurigaan, langsung Sadanis (periksa payudara klinis), artinya pergi ke fasilitas kesehatan untuk mellihat apakah kecurigaan tersebut kanker atau bukan.
Dengan melakukan deteksi dini tersebut, tingkat keparahan dan kematian akibat kanker payudara bisa dicegah.
Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar dalam rangka Hari Kanker Sedunia 2022 dengan talkshow 'Peduli Sadari dan Sadanis dan launching project Echo', Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Sebut, Penanganan Kanker Payudara di Kabupaten Tangerang Sangat Kompleks
Sayangnya, kebiasaan melakukan Sadari belum sepenuhnya dilakukan.
Terlebih untuk mendatangi fasilitas kesehatan juga tidak sedikit perempuan yang merasa takut, dan malu.
Walaupun tidak semua benjolan adalah kanker, namun ketika ditemukan adanya benjolan di payudara harus segera diperiksakan.
Bila kanker dapat segera diobati. Semakin dini dilakukan pengobatan, semakin besar peluang untuk survive.
Baca juga: Linda Gumelar Puji Kabupaten Tangerang Punya Kepedulian Terhadap Penanggulangan Kanker Payudara
Dalam suatu kesempatan disebutkan, ketika kanker ditemukan dalam stadium 0, angka kesembuhan mencapai 95-100 persen.
Semakin bertambah angka stadium, maka selain biaya semakin besar juga angka sembuh semakin menurun. Pada stadium 3 misalnya angka kesembuhanya tinggal 40-50 persen. Artinya, ada 10 orang yang diobati ditemukan dalam stadium 3, pada 5 tahun kedepan yang survive 5 orang saja.
Selain deteksi dini dengan Sadari, dianjurkan juga untuk melakukan mamografi pada usia diatas 40 tahun secara rutin.
Data GLOBOCAN 2020 menyatakan di Indonesia terdapat kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa. Hampir 70 persen pasien kanker payudara datang dalam kondisi lanjut.
Baca juga: Sebanyak 70 Persen Pasien Kanker Payudara Datang pada Stadium Lanjut
Linda menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan Bulan Februari sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day), maka pada tanggal 16 Februari 2022 yang lalu telah dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dengan Komunitas Peduli Kanker Payudara (KPKP) Kabupaten Tangerang.
"Kami melaksanakan Pilot Project/ Proyek Percontohan ECHO dengan tema “Penguatan Kemampuan Melaksanakan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Tenaga Kesehatan, Kader dan Masyarakat Perempuan di Kabupaten Tangerang Melalui Telementoring dan Pelatihan Terstruktur”," papar Linda.
Prinsip dari pilot proyek sesuai acuan dari ECHO (Extension of Community Healthcare Outcomes) adalah mempergunakan teknologi untuk memperkuat sumber daya yang sulit terjangkau melalui fasilitas online, teleconferencing, dan video recording.
Kegiatan kerjasama ini akan berlangsung selama satu tahun secara telementoring. Kegiatan ini didukung oleh : Kementerian Kesehatan RI, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Kab. Tangerang (dalam hal ini RSUD Kab. Tangerang), ECHO Global dan PT ROCHE Indonesia. (*)