Virus Corona

PPKM Level 3 Diperpanjang, Pembelajaran Jarak Jauh hingga Akhir Februari

Jamaluddin mengatakan, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di TK, SD hingga SMP akan kembali diberlakukan hingga akhir bulan ini.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin, mengatakan, pembelajaran jarak jauh di Kota Tangerang akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah pusat kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. 

Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No 12 tahun 2022 bahwa Kota Tangerang masih berada pada PPKM Level 3 hingga 28 Februari 2022 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di TK, SD hingga SMP akan kembali diberlakukan hingga akhir bulan ini.

Pasalnya, kondisi penyebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang masih tergolong tinggi yakni mencapai angka 900 kasus dalam satu hari.

"Proses PJJ di sekolah tingkat TK, SD, sampai SMP masih akan kembali kita terapkan hingga akhir Februari ini, meskipun Kota Tangerang berada dalam status PPKM Level 3," ujar Jamaluddin saat dikonfirmasi Tribuntangerang.com, Rabu (23/2/2022).

"Hal ini masih kita lakukan, karena memang penyebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang masih cukup tinggi dalam seharinya," ujarnya lagi.

Baca juga: MULAI Hari Ini Pemkot Tangerang Berlakukan PJJ, Arief R Wismansyah: Dari TK/PAUD hingga SMP

Baca juga: PTM di Kota Tangsel Diturunkan Menjadi 50 Persen Dampak Kasus Covid-19 Meningkat

Jamaluddin menambahkan, Dinas Pendidikan Kota Tangerang masih terus melakukan evaluasi terkait kemungkinan menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Dia khawatir, ketika digelar PTM akan menjadi penyebab muncul klaster-klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.

Sebelumnya, PTM sudah dilakukan di sekolah-sekolah, namun kembali diberlakukan PJJ dan sekolah ditutup karena tingkat positive rate Covid-19 di atas 5 persen.

"Kita tidak mau terburu-buru menerapkan kembali PTM, karena melihat situasi penyebaran Covid-19 saat ini masih tinggi."

"Jangan sampai kembalinya anak-anak melakukan PTM justru menimbulkan klaster baru."

"Makanya, untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya bagi anak-anak, makanya kita perpanjang lagi penerapan PJJ ini," ujarnya.

Baca juga: Baru Dua Hari PTM 50 Persen, Kini Seluruh Sekolah di Kota Tangerang Lakukan PJJ kembali

Baca juga: 48.870 Pelajar Kota Tangsel Tingkat SMP Masih Ikuti Kegiatan PJJ di Tengah PTM yang Mulai Bergulir 

Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa penerapan PJJ tersebut mendapat pro dan kontra dari orangtua siswa.

Dia berharap, orangtua siswa dapat mengerti kebijakan yang diterapkan pemerintah, demi keselamatan dan kesehatan murid.

"Ya kita sudah memberikan sosialisasi kepada orangtua soal penerapan PTM yang diubah menjadi PJJ, dengan melihat situasi yang ada saat ini," ucapnya.

"Memang ada beberapa orangtua yang mengkomplain soal penutupan PTM ini, tapi kita minta kepada mereka agar bijak menyikapi ketentuan yang diambil pemerintah, demi keselamatan masyarakat," kata Jamaluddin.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved