Pandemi Covid19
Jangan Lengah, Bukan Hanya Covid-19, Orangtua Juga Waspadai DBD pada Anak di Masa Pancaroba
Musim pancaroba, berbagai masalah kesehatan di negara tropis kembali hadir. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD)
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Memasuki musim pancaroba, berbagai masalah kesehatan di negara tropis kembali hadir.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD).
Belum lagi, masih ada pula penyakit pandemi, sang Covid-19, yang belum kunjung pergi.
Karenanya, memastikan imunitas si kecil terjaga menjadi kunci penting untuk menjauhkannya dari berbagai penyakit.
Dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi & tropis anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya mengatakan, DBD merupakan salah satu penyakit yang kerap muncul pada peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Baca juga: Tiga Bulan Terkahir Kasus DBD Kota Tangsel Terus Meningkat
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai dengan gejala khas seperti demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, misalnya tanpa disertai batuk, pilek, ataupun sesak napas.
Namun, beberapa penderita mengeluhkan gejala nyeri di belakang mata, sakit kepala, nyeri sendi, hingga munculnya bercak merah pada kulit atau perdarahan.
Meski demikian, biasanya bercak merah pada kulit belum terlihat pada hari-hari awal.
"Walaupun termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, tak jarang penyakit DBD menimbulkan korban jiwa jika tidak cepat ditangani," ujar dr. Debbie, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Demam Berdarah di Jakarta Mulai ‘Menggila’, Gubernur Anies Diminta Beri Perhatian Khusus
Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya, dan terjadi pada anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka. Karenanya, banyak penderita DBD yang kemudian dirawat di rumah sakit untuk dipantau lebih ketat kondisinya.
Fase penyakit DBD
Ada tiga fase DBD, yakni hari 1-3 disebut fase febrile tanpa perdarahan. Dalam fase ini biasanya terjadi gejala awal seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri belakang bola mata.
Setelah memasuki hari 4-5, demam cenderung turun.
Nah, di sinilah penderita mulai memasuki fase kritis. Kebanyakan orangtua tidak mewaspadai fase ini ketika demam turun.
Banyak yang mengira si kecil justru sudah mulai sembuh.
Baca juga: Resep Zaidul Akbar untuk Mengobati Demam Tifus | Kenali Gejalanya