Perang Ukraina Rusia

PUTIN Disebut Salah Perhitungan saat Invasi Ukraina, Pakar: Mereka Tak Menyangka

Kepala CIDE Anton Aliabbas, terjadi salah perhitungan yang dilakukan Vladimir Putin sebelum melakukan invasi ke Ukrania.

Editor: Hertanto Soebijoto
AFP/Sergei Supinsky
Orang-orang berada di tempat terbuka di sekitar sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv, Kamis (24/2/2022). Serangan di Kyiv terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Benarkah telah terjadi salah perhitungan yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum melakukan invasi ke Ukrania:

Menurut penilaian Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas, terjadi salah perhitungan yang dilakukan Vladimir Putin sebelum melakukan invasi ke Ukrania.

Akibatnya, hingga hari kelima invasi, Rusia belum juga bisa menaklukkan Ukraina.

Video: Kian Genting, Presiden Rusia Vladimir Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi

Padahal secara perhitungan kekuatan Ukraina kalah jauh dari Rusia.

“Memang terjadi miskalkulasi. Ini yang paling banyak juga analis melihatnya. Ada miskalkulasi yang dilakukan oleh Moskow,” ujarnya dalam Tribun Corner: Ukraina Tak Kunjung Tumbang Putin Salah Perhitungan? Selasa (1/3/2022).

Bahkan dia melihat Rusia menganggap Ukraina kecil dan lemah.

Baca juga: Perintah Putin ke Pasukan Pencegah Nuklir Bisa Mengarah ke Penggunaan Senjata Pemusnah Massal

Baca juga: UPDATE Perang Ukraina-Rusia: Perundingan Gencatan Senjata Gagal Total, Roket Hantam Kota Ukraina

“Jadi terlalu under estimate terhadap kemampuan Ukraina untuk bertahan dari serangan itu,” jelasnya.

Namun, ketika invasi berjalan, segala perhitungan awal itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Ukraina memberikan perlawanan yang luar biasa terhadap Rusia.

Kini gelombang dukungan pun datang dari negara-negara yang tergabung dalam NATO kepada Ukraina.

“Jadi mereka tidak menyangka bahwa ternyata satu perlawanan itu secara signifikan terjadi," katanya.

Baca juga: IBU Negara Ukraina Kobarkan Semangat Tentara dan Rakyatnya di Tengah Kepungan Invasi Rusia

“Kedua ternyata dukungan itu, dukungan publik internasional itu juga meningkat. Hal ini bisa kita lihat bagaimana, misalnya sejumlah negara yang tergabung dalam NATO secara terang-terangan ingin membantu Ukraina,” lanjut dia.

Hal kedua, menurut dia, buruknya persiapan kampanye militer Rusia sebelum invasi dilancarkan ke Ukraina.

Itu terlihat dari sejumlah insiden dan terjadi kehabisan bahan bakar saat pasukan melakukan invasi ke Ukraina.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved