Operasi Densus 88

Keluarga Dokter yang Tewas Ditembak Densus 88 akan Lakukan Upaya Hukum

Keluarga dokter S akan melakukan upaya hukum atas penangkapan yang mengakibatkan dokter S meninggal dunia. Dokter S tewas setelah ditembak Densus 88.

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka di Gayam, Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). 

"Ada orang datang, dia bilang polisi, nyuruh saya masuk, saya terus parkir di sana (selatan)," ujar Dwi.

"Kejadiannya cepat, Innova sama Strada-nya dimundurkan terus langsung pergi," tambahnya.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Tangerang Diperiksa Kasus Hasil Tes Antigen Palsu Terkoneksi PeduliLindungi

Menurut Dwi, anak-anak maupun orangtuanya ada di dalam rumah. Namun mereka tak menyaksikan kejadian Strada menabrak pagar rumah.

"Anak saya dengar suara benturan, tahunya tabrakan, tapi nggak keluar dari rumah, wong pada tidur di belakang," ujar dia.

Dwi mengatakan Polres Sukoharjo menyatakan akan bertanggung jawab atas kerusakan bagian depan rumahnya. "Polisi datang ke rumah, bilang perbaikan jadi tanggung jawab Polres Sukoharjo," kata Dwi

Peristiwa di depan rumah Dwi Puji merupakan akhir dari pengejaran dokter S oleh Densus 88.

Baca juga: Kontrak Kerja 25 Tahun Pemkot Tangerang dengan PT Oligo untuk Pengolahan Sampah Energi Listrik

Pada Rabu malam itu, Densus 88 Antiteror Polri berupaya menangkap dokter S yang mengendarai mobil Mitsubishi Strada.

Diduga, dokter S menghindar dan tancap gas di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Cendana Baru, Sugihan.

Aparat Densus yang menggunakan Innova kemudian melakukan pengejaran hingga mobil Mitsubishi Strada yang dikendarai dokter S menabrak pagar rumah Dwi Puji.

Baca juga: Nekat Tabrak Densus 88 Antiteror, Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Diterjang Timah Panas

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy mengatakan, peristiwa terjadi pukul 21.00 WIB.

"Kami membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan oleh tim Densus 88 pada hari Rabu, 9 Maret 2022 sekira pukul 21.00 WIB," kata dia.

Terduga teroris itu meninggal dunia karena 'tindakan tegas dan terukur'. "Adapun terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Muhammad Iqbal Alqudusy dikutip dari Tribun Jateng.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo membebarkan dokter S adalah anggotanya. Ketua IDI Sukoharjo, dr Arif Budi Satria mengatakan, dokter S praktik di rumahnya di Gayam, Kcematan Sukoharjo. "Betul, beliau dokter umum masih aktif," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).

"Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata Arif.

Baca juga: Ali Syakieb Jadi Politisi Bergabung dengan Partai NasDem Ingin Maju di Dapil 11 Jawa Barat

Arif mengaku jarang bertemu dan tak kenal dokter S secara personal. "Kami jarang ketemu, tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu, karena beliau kalau mengurus surat izin praktek ke kami," ungkap Arif.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved