Pandemi Covid19
Kerap Dikatakan Ringan, Omicron Telah Menewaskan1.477 di Jakarta Selama Periode November - Maret
Ada 1.477 orang positif Covid-19 meninggal dunia saat munculnya varian Omicron periode 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022, banyak belum divaksinasi
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya mencatat terdapat 1.477 orang positif Covid-19 meninggal dunia saat munculnya varian Omicron periode 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022.
Adapun sebanyak 44 persen di antaranya meninggal lantaran belum divaksinasi.
"Saya hanya ambil data dari 1 November sampai 16 Maret, jadi kira-kira yang periode Omicronlah. Itu kita analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November sampai 16 Maret, nah ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," ucap Dwi saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Anak buah Anies Baswedan ini pun membeberkan bahwa dari 1.477 orang, 44 persen di antaranya sama sekali belum divaksin.
Baca juga: Vaksinasi Booster Sepi Peminat, Diduga Karena Banyak Memilih Vaksin
Lalu, sebanyak 6 persen kasus meninggal baru divaksin sekali, 36 persen sudah mendapatkan dua kali vaksinasi, dan tiga persen yang sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau "booster", serta tidak terdata sebanyak 12 persen.
"44 persen belum vaksin, 6 persen baru dosis 1, 36 persen dosis dua, yang udah booster 3 persen, yang tidak ada data 12 persen," tambah dia.
Perempuan yang karib disapa Lies ini juga mengatakan bahwa kasus meninggal dunia yang sudah divaksin lengkap mayoritas warga lanjut usia dan pasien dengan komorbid.
Beberapa penyakit komorbid di antaranya, penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, paru-paru, dan gagal ginjal.
Baca juga: Sebanyak 425 Polres se-Indonesia Terlibat Pelaksanaan Vaksinasi Serentak Hari ini
"Iya dari 1.477, tapi jangan salah nulis ya, jangan sampe orang kesannya sudah vaksin lengkap masih meninggal juga, kita mesti lihat faktor komorbidnya gitu tidak terkendali," ucapnya
Dirinya juga menuturkan apabila dilihat dari persentase, kelompok yang meninggal masih relatif rendah dibandingkan dengan kelompok pasien usia lanjut. Sehingga, ia mengingatkan masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin.
"Harus booster kalau sudah bisa booster. Supaya mengurangi risiko karena memang ternyata keliatan risiko Covid-19 berat yang sampai meninggal itu ya tadi pada kelompok lansia, pada kelompok orang punya komorbid dan pada orang yang belum vaksin," ungkapnya. (m27)
--