Ramadan
Kawasan Perum Karawang Baru Hasilkan Timun Suri, Sekali Musim Capai 1000 Ton
Kawasan Perum Karawang Baru Jadi Pusat Petani Timun Suri, Sekali Musim Panen Hasilkan 1.000 Ton
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Lilis Setyaningsih
"Ya lumayan potensi timun suri di sini, banyak pedagang datang buat dijual lagi kebanyakan dari Karawang, ada juga dari Bekasi atau Purwakarta," katanya.
Untuk harga sendiri, timun suri dihargai dari 2.500 hingga 3.500. Harga itu jauh lebih murah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang laku dijual mencapai Rp 4.000 hingga Rp 5.000.

“Dari harga petani itu dari 2.500, 3.000 dan sampai 3.500 tergantung negonya dengan petaninya. Tapi kalau dulu itu bisa dijual Rp 4.000-5.000," jelas dia.
Terakhir, dia berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah setempat. Agar dapat memaksimalkan potensi timur suri di lokasi ini.
"Ini sangat potensi tapi engga ada perhatian pemerintah, baik itu bantuan alat traktor, pembinaan hingga pemasaran, padahal panen beribu-ribu ton juga bisa. Jadi penghasilan kami tidak tahunan saat mau puasa saja tapi bisa setiap bulan," tandasnya.
Diketahui, Perum Karawang Baru ini dulunya adalah lahan kebun karet milik PTPN dengan luas sekira 1.200 hektare.
Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Gula Pasir, Telur, dan Daging Naik
Akan tetapi karena bangkrut, sejak tahun 1993 dipugar menjadi milik empat perusahaan itu milik keluarga cendana yakni PT Hutomo Mandala Putra, PT Graha Jati Indah, PT Adiyesta Cipta Tama, dan PT Sentra Bumilokatama.
Tapi, pada 1998 saat Orde Baru tumbang, pengelolaan perumahan mengalami permasalahaan terutama terkait pembayaran pajak sehingga hak guna bangunan dan hak guna usahanya tidak diperpanjang pemerintah
Lokasi Perum Karawang Baru itu akhirnya ditinggalkan developer dan penghuninya. Dan kini dikenal sebagai 'Kota Mati'. (MAZ)