Tabung APAR Meledak Tewaskan Satu Orang di Pondok Aren, Ini Tips Aman Pengunaan APAR

Tabung APAR Meledak Tewaskan Satu Orang di Pondok Aren, Ini Tips Aman Pengunaan APAR dari Damkar Kota Tangsel

Penulis: Rizki Amana | Editor: Lilis Setyaningsih
pixabay
Pemadaman api saat kebakaran 

Hal itu guna menghindari adanya kecelakaan saat menggunakan alat pemadam kebakaran tersebut. 

"Kalau untuk penggunaannya itu kan tabung  ada tekanan yang cukup tinggi. Bisa berbahaya kalau kita menggunakannya tidak sesuai SOP," ungkapnya. 

Fachrudin menjelaskan saat menggunakannya, para pengguna wajib meletakkannya terlebih dahulu di lantai dengan posisi APAR tegak berdiri serta memastikan jauh dari keberadaan orang sekitar. 

Kemudian posisi badan pengguna harus berjarak satu lengan orang dewasa dengan APAR yang akan digunakannya. 

Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Berisi 132 Orang Jatuh di Pegunungan dan Timbulkan Kebakaran Hutan

Setelah itu, pengguna akan mencabut safety pin yang terletak pada kepala tabung APAR tersebut. 

Saat mencabutnya, kata Fachrudin, posisi kepala pengguna tak diperbolehkan berada tepat di atas tabung APAR. 

"Terus ketika kita menggunakan APAR posisi tubuh harus yang benar, enggak boleh kita ketika mencabut pin APAR dengan posisi kepala kita ada di atasnya. Karena ketika dibuka pinnya itu takutnya tabung terbang ke atas karena tekanan yang tinggi dan menghantam kepala kita," ungkapnya. 

Setelah melakukan langkah tersebut, pengguna harus memastikan selang APAR berada pada posisi berlawan dengan tubuhnya dan  menyerong ke atas. 

Baca juga: Penyebab Kebakaran Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Diduga dari Percikan Api Kipas Angin

Usai memastikan APAR dapat berfungsi, pengguna diminta untuk mengarahkan selang APAR secara lurus sebelum mengarahkan ke titik api yang dituju tanpa memainkan posisi selang ke kanan dan kiri.

"Selang APAR harus dalam posisi agak mengarah ke atas jangan ke samping atau ke bawah begitu. Karena pas kita lepas safety pin tekanan dan menekan kepalanya tekanan keluar, serbuknya juga keluar," kata Fachrudin. 

"Kenapa harus agak ke atas karena takutnya kalau ke depan atau ke samping itu takut ada terkena orang karena jangkauan jauh juga itu bisa mencapai 4 meter lebih," pungkasnya. (riz) 
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved