Ramadhan

Tips Praktis Aman Puasa Selama Ramadhan, Tubuh Tetap Berenergi dan Sehat

Saat tidak makan seharian karena puasa tubuh menjadi lemah dan tak berdaya. Kondisi ini bisa dihindari jika Anda mengetahui tips berpuasa.

Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
Deltomed.id
Ilustrasi piring kosong. Saat puasa Ramadhan, umat muslim berpuasa dari menjelang matahari terbit hingga matahari terbenam. Saat berpuasa Ramadhan, tubuh harus diatur tetap sehat dan bertenaga. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Bulan suci Ramadhan menjadi momen istimewa dalam setahun bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kaum muslim merenungkan diri, mengevaluasi diri, dan mensucikan diri selama ibadah Ramadhan selama sebulan penuh.

Mereka juga berbagi kepada sesama.

Salah satu ibadah Ramadhan, kaum muslim menjalankan puasa.

Puasa Ramadhan tidak makan atau minum air antara matahari terbit dan terbenam selama sebulan penuh.

Ramadhan memberikan diri untuk belajar lebih banyak tentang kehidupan beragama .

Butuh kerja keras dan dedikasi untuk berdoa, komitmen untuk beramal, dan kemauan keras saat berpuasa.

Saat berpuasa, Anda beribadah sekaligus menyeimbangkan tanggung jawab rutin sehari-hari.

Baca juga: Puasa Pertama Krisdayanti Tidak Ditemani Suami, Raul Lemos Kembali ke Timor Leste

Berikut tips dan trik praktis untuk mendukung puasa aman dan sehat selama Ramadhan.

1. Jangan lewatkan makan sahur

Hanya ada dua kesempatan untuk makan selama Ramadhan, subuh sebelum matahari terbit atau sahur dan setelah matahari terbenam malam hari saat berbuka puasa.

Makan sahur terkadang dilewati karena sulit untuk nafsu makan saat pagi buta.

Nazima Qureshi RD MPH dan penulis The Healthy Ramadan Guide menjelaskan, penting bagi Anda untuk makan sahur.

Pilihan makanan yang Anda buat akan memengaruhi energi sepanjang hari.

"Seringkali orang akan beralih ke karbohidrat sederhana untuk makan pagi,” kata Qureshi.

"Tapi karbohidrat sederhana tidak akan memberikan energi jangka panjang."

Sebagai gantinya, dia merekomendasikan makan biji-bijian yang dipasangkan dengan lemak dan protein sehat serta buah-buahan dan sayuran.

Makanan tersebut antara lain oatmeal, panekuk, gandum dan cokelat stroberi.

Anda dapat menemukan resep masakan ini di The Healthy Muslim.

2. Hidrasi

Air minum sangat penting dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Tidak minum cukup air dapat menyebabkan suasana hati buruk dan meningkatkan kelelahan sehingga memengaruhi energi dan memori.

Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan kronis.

Serta berperan dalam mencegah dan mengobati sakit kepala, migrain, batu ginjal, dan sembelit, serta menjaga tekanan darah.

Ada beberapa bukti bahwa tetap terhidrasi menurunkan nafsu makan. Ini sangat berguna ketika Anda tidak bisa makan sepanjang hari!

Tapi bagaimana Anda tetap terhidrasi ketika Anda tidak bisa minum air antara matahari terbit dan terbenam?

Gunakan waktu sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam sebagai kesempatan untuk rehidrasi dan memenuhi asupan air yang direkomendasikan.

Minum sepanjang bila memungkinkan.

Ini juga dapat membantu untuk memerhatikan makanan yang Anda makan.

Meskipun makanan manis selama bulan Ramadhan bisa sangat menggoda, cobalah untuk memilih makanan dengan kandungan air tinggi.

Qureshi merekomendasikan untuk mengintegrasikan buah-buahan dan sayuran mengandung air ke dalam makan malam Anda.

Misalnya, stroberi, semangka, blewah, mentimun, timun Jepang
paprika, dan tomat.

Jika Ramadhan jatuh pada musim lebih hangat, kenakan pakaian sejuk dan cobalah menghindari sinar matahari langsung.

Baca juga: Ghibah di Bulan Ramadan Lewat Media Sosial, Batalkah Puasanya?

3. Sadar akan porsi

Makanan tradisional penting bagi umat Islam, terutama selama Ramadhan.

Namun perhatikan porsi dan asupan makan Anda.

Makanan tradisional cenderung berminyak dan berat.

Meskipun rasanya luar biasa nikmat, tetapi Anda akan merasa kelelahan jika menyantap berlebihan.

Ramadhan bukan acara satu hari, tetapi selama sebulan.

Meskipun berbuka puasa sebagai perayaan, makan makanan tradisional setiap malam bukan ide baik.

Setelah seharian tidak makan dan merasa lapar, makan berlebihan juga biasa terjadi.

Hal ini dapat menyebabkan kelelahan pagi hari dan penambahan berat badan selama sebulan.

Qureshi menganjurkan berbuka puasa dengan makan kurma, buah-buahan, dan minum air.

Pada titik ini, dia merekomendasikan untuk berhenti sejenak dan menyelesaikan doa malam sebelum mengunyah makanan apa pun.

"Gula alami dari buah akan memungkinkan tubuh Anda untuk mencatat Anda telah makan."

"Anda tidak akan merasa seperti Anda kelaparan, dan Anda cenderung tidak benar-benar kelaparan," kata Qureshi.

Untuk makan malam, Qureshi merekomendasikan untuk menggunakan piring Anda sebagai panduan.

Cobalah untuk membagi makanan Anda sebagai berikut:

* Sayuran atau salad: Setengah piring.
* Karbohidrat: Seperempat piring. Jika Anda memilih untuk makan karbohidrat olahan, berhati-hatilah untuk meminimalkannya.
* Protein: Seperempat piring.

4. Pahami kesehatan Anda

Memiliki kondisi medis kronis tidak berarti Anda tidak bisa berpuasa.

Itu berarti bahwa penting untuk merencanakan ke depan dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Wasem Alsabbagh BScPharm PhD, apoteker klinis berlisensi dan asisten profesor di University of Waterloo, menjelaskan bahwa sebagian besar obat dapat dan harus dilanjutkan saat berpuasa.

Namun, waktu meminumnya harus disesuaikan dengan jadwal puasa yaitu makan malam dan makan pagi.

"Jika puasa memperburuk kondisi medis, bahkan setelah mengubah jadwal pengobatan, pasien tidak boleh berpuasa,” kata Alsabaggh.

Ini termasuk penyakit kritis seperti yang membutuhkan rawat inap, diabetes yang membutuhkan pasokan makanan dan minuman yang konsisten untuk mengelola gula darah, dan kanker tertentu.

Orang dengan kondisi medis umum seperti diabetes dan hipertensi tetap bisa berpuasa selama kondisinya stabil dan terkontrol.

Namun, mereka harus memantau gula darah dan tekanan darah dengan cermat, memastikan hidrasi memadai, dan menyesuaikan waktu pemberian obat mereka.

Alsabaggh mendorong hubungan terbuka dan komunikatif dengan profesional kesehatan Anda untuk memastikan aman bagi Anda untuk berpuasa.

Anda juga harus mendiskusikan penyesuaian obat.

Jika puasa tidak sejalan dengan kesehatan Anda selama Ramadhan, jangan khawatir.

Ramadhan masih bisa dihormati dengan mengqadha puasa beberapa hari kemudian atau dengan sedekah.

5. Puasa intermiten

Setelah Ramadhan berakhir, sulit untuk melanjutkan kebiasaan makan teratur.

Tubuh Anda telah terbiasa untuk tidak makan dalam waktu lama saat siang hari dan makan lebih banyak malam hari.

Jika Anda berada dalam situasi ini, Qureshi merekomendasikan untuk mencoba puasa intermiten dan memastikan terhidrasi sepanjang hari.

Jika Anda mendapati diri condong ke arah ngemil, pertimbangkan untuk mengatur waktu makan konsisten sebagai gantinya.(Healthline.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved