Minyak Goreng

BUMD DKI Jajaki Bangun Pabrik Minyak Goreng di Purwakarta

BUMD DKI Jajaki Bangun Pabrik Minyak Goreng di Purwakarta bila jadi diperkirakan rampung 2024. Selain di Jawa Barat, dijajaki pula di Jawa Tengah

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
Istimewa
Ilustrasi minyak goreng 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng justru jadi momentum Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya membangun pabrik minyak goreng.

Namun pabrik tersebut tidak dibangun di Jakarta, tetapi di luar daerah.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengaku sudah bertemu dengan Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar untuk menjajaki kerjasama pembangunan pabrik minyak goreng.

BUMD Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan cadangan pangan itu menawarkan, agar pabrik dibangun di wilayahnya daerah Purwakarta.

Baca juga: Tidak Main-Main! Satgas Dibentuk, Pelanggar Distribusi Minyak Goreng Curah Bisa Kena Pidana Korupsi

“Saya baru ketemu sama Direktur Utama-nya Agro Jabar, dia menawarkan dilakukan di lahan mereka, karena Jakarta kan nggak boleh ada pabrik,” kata pria yang akrab disapa Pam ini pada Selasa (5/4/2022).

Meski sudah ada pertemuan, namun Pam mengaku diperlukan pembicaraan dan kajian yang lebih matang lagi untuk mengeksusi pembangunan pabrik itu.

Melalui pembangunan pabrik ini diharapkan Pemprov DKI Jakarta terlibat dalam sistem pendistribusian minyak goreng yang diperoleh langsung dari produsen.

“Jadi memangkas biaya distribusi juga, karena Food Station nanti jadi produsen juga kan, tapi ini baru penjajakan,” ujar Pram.

Baca juga: Pemerintah Akan Salurkan BLT Minyak Goreng Rp 100.000 per Bulan

Menurut dia, diperlukan waktu sekitar 1-2 tahun agar rencana itu dapat tereksusi.

Mulai dari perencanaan gedung dan lingkungan, perizinan, penganggaran hingga eksekusi bangunan.

“Kalau pabrik pengemasan itu butuh waktu setahun, kalau pabrik refinery (kilang minyak) itu waktu dua tahun minimal. Target 2024,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penjajakan ini tidak hanya melibatkan BUMD Jawa Barat PT Agro Jabar saja, tapi BUMD Jawa Tengah yakni PT Jateng Agro Bedikari.

Setelah penjajakan itu, pihaknya akan melakukan studi internal.

“Habis studi internal, baru melakukan kajian dengan pihak ketiga, jadi ini baru penjajakan,” imbuhnya. (faf) 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved