Bisnis
Dampak Pandemi yang Mulai Mereda, Bisnis Offline Mulai Mendapatkan Popularitasnya Kembali
Seiring meredanya dampak pandemi, usaha secara offline pun mulai menggeliat. Bahkan mengalami kenaikan dibandingkan bisnis secara online atau hybrid.
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pandemi Covid-19 memukul banyak bisnis.
Bahkan tidak sedikit yang terpaksa memangkas karyawan bahkan tutup.
Hal ini salah satunya karena adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat banyak pusat perbelanjaan tidak bisa beroperasi atau beroperasi terbatas.
Kondisi ini membuat bisnis yang dilakukan secara offline saja menjadi terhambat. Sementara menggunakan online bisa survive.
Baca juga: Inul Daratista Sampai Gadai Sertifikat Rumah Demi Pertahankan dan Kembangkan Bisnis Karaoke
Seiring meredanya dampak pandemi, usaha secara offline pun mulai menggeliat. Bahkan mengalami kenaikan dibandingkan bisnis secara online atau hybrid.
KoinWorks melakukan survei kepada lebih dari 2.000 UKM yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Pelaku UKM yang berpartisipasi dalam riset ini terbagi dalam 7 kategori wilayah di Indonesia: Sumatra, DKI Jakarta, Jawa, Bali - Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku - Papua.
Informasi terkait kinerja usaha mereka selama pandemi, yang meliputi penjualan, pertumbuhan usaha, supply chain, operasional usaha, permodalan, dan inovasi bisnis, diperhitungkan sebagai titik data dalam laporan ini.
Baca juga: Prof Ryaas Rasyid: Jakarta Jadi Pusat Bisnis saat Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur
Hasil riset menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan paruh pertama 2021, angka indeks optimisme UKM digital meningkat sebesar 6 %, yaitu dari 2,49 menjadi 2,64 persen.
Hal ini menandakan bahwa iklim bisnis di Indonesia semakin membaik.
Tidak hanya itu, seiring dampak pandemi yang mulai mereda, bisnis offline mulai mendapatkan popularitasnya kembali.
Nyatanya, bisnis dengan penjualan offline memiliki peningkatan penjualan tertinggi sebesar 44 persen di paruh kedua tahun 2021 dibandingkan dengan penjualan bisnis online atau bisnis hybrid, yang masing-masing hanya meningkat sebesar 38,2 persen dan 41,9 persen.
Baca juga: Bisnis Rumput Laut di Mauk Kabupaten Tangerang Dikunjungi Pengusaha dari Italia
Laporan ini juga menunjukkan bahwa UKM memiliki kemampuan untuk memetakan tantangan yang mungkin mereka hadapi di masa depan dengan pengalaman selama pandemi.
Kondisi UKM Indonesia di pertengahan 2021 mulai berjalan normal seiring dampak pandemi yang berangsur mereda, dan masyarakat menyambut era pascapandemi.
Tahun 2021 juga dianggap sebagai angin segar bagi UKM, di mana para pelaku UKM telah menerima hasil positif dari hybrid channel yang mereka jalankan pada awal 2021.