Mahasiswa Bergerak
Akun Para Pimpinan Aksi Mahasiswa Diretas, Menkominfo: Pemerintah Tak Pernah Lakukan Peretasan
Menteri Johnny G Plate menjelaskan setiap pengguna platform media sosial mempunyai one-time password yang bisa digunakan untuk melindungi akun.
“Saya kira saya juga untuk setiap saat selalu bersedia untuk menjembatani agar itu bisa dikomunikasikan dan dibicarakan. Menkopolhukam juga selalu terbuka kesempatannya untuk bisa berkomunikasi dan dialog,” tandasnya.
Menkominfo menegaskan demonstrasi dan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hal yang lumrah dan biasa terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia.
Baca juga: BEM UI Belum Pastikan Ikut Aksi di Patung Kuda Senin Siang
Namun, dalam situasi saat ini, hal itu perlu mempertimbangkan beberapa hal.
“Kita kan lagi dalam bulan puasa Ramadan. Tidak saja bulan puasa bagi umat muslim, (dalam beberapa waktu Ramadan) umat Kristen, umat Katolik pun juga demikian (berpuasa). Minggu depan adalah Pekan Suci menjelang Paskah, saat ini pun masih dalam bulan puasa umat Kristen,” tuturnya.
Menteri Johnny mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana batin yang damai, sehingga situasi nasional di bulan suci Ramadan berjalan dengan baik.
Bahkan Menkominfo mengharapkan aspirasi dan harapan dari generasi muda juga tersalurkan dengan baik.
“Sehingga harapan kami, tentunya besok kalau memang masih ada demonstrasi kita jaga sama-sama agar berlangsung dengan aman, tertib dan tidak mengganggu masyarakat. Dan lebih baik lagi, kalau itu bisa disalurkan melalui dialog, karena arahan dan sikap Bapak Presiden sudah cukup jelas yang berkaitan dengan tuntutan para mahasiswa,” ujarnya.
Menurut Johnny, hal yang harus dijaga bersama saat ini, demonstrasi atau aksi menyampaikan pendapat merupakan salah satu kanal aspirasi masyarakat.
Menkominfo menilai hal itu menjadi bagian dari harapan mahasiswa untuk masa kini dan masa depan rakyat.
“Tapi juga kita harus berhati-hati agar jangan sampai yang di luar harapan yang baik itu, ada selipan dan titipan lain. Kita sama-sama jaga itu. Sehingga tidak membuat demonstrasi atau aspirasi yang bertujuan baik nanti hasil akhirnya kita tidak harapkan bersama,” ungkapnya.
Ia mengatakan setelah aspirasi disampaikan secara terbuka dan secara detil perlu dijaga agar tidak sampai menimbulkan kebingungan.
Hal itu akan terjadi jika ada yang membangun logika bahkan imajinasi yang membuka ruang penafsiran begitu luas mengenai arahan Presiden Joko Widodo.
“Saya kira (rencana aksi demonstrasi) ini sangat lurus, Presiden sudah menyampaikan tidak lagi membicarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan. Kita semua sudah tahu jadwal Pileg dan Pilpres sudah jelas 14 Februari 2024,” tegasnya.
Menkominfo menyatakan penyelenggara Pemilu baik Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu akan dilantik Presiden dalam waktu dekat. Demikian pula Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu serta seluruh ekosistem sedang bekerja mempersiapkan Pemilu 2024.
“Agar Pemilu berkualitas, meningkat demokrasi kita, dan sirkulasi kekuasaan yang bisa dilakukan dengan baik. Sebentar lagi akan diputuskan dan dilantik anggota KPU yang baru, karena anggota KPU yang lama telah berakhir masa kerjanya. Dan anggota KPU yang baru sudah disetujui dan disahkan DPR, menunggu pelantikan yang akan dilakukan oleh Bapak Presiden dalam waktu yang sebentar lagi,” jelasnya.