Seni
Pameran Lukisan Seniman Perempuan 'Gores Garis Perempuan' di Bentara Budaya Jakarta 13-23 April 2022
Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran lukisan karya para seniman perempuan 'Gores Garis Perempuan', yang berlangsung 13-23 April 2022.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran lukisan karya para seniman perempuan 'Gores Garis Perempuan', yang berlangsung 13-23 April 2022.
Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia, Glory Oyong mengatakan, pameran seni lukis hasil karya seniman perempuan ini digelas secara khusus sebagai perayaan untuk wanita.
Pasalnya, pada April ini tepatnya pada 21 April diperingati sebagai Hari Ibu Kita Kartini sebagai Hari Perempuan Indonesia.
"Di gedung ini (Bentara Budaya Jakarta) ada sekira 300 lukisan dan dari ratusan itu ada 60 karya pelukis perempuan," ujar Glory Oyong saat pembukaan pameran 'Gores Garis Perempuan', di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2022).
Saat ini, BBJ menampilkan 48 karya lukis karya 46 seniman perempuan Indonesia.
Menurutnya, karya lukisan yang dipamerkan tersebut tidak hanya menonjolkan sisi feminin atau kewanitaan.
"Ada juga karya yang abstrak dan sebagainya, jadi tidak hanya feminis saja karyanya," ucap Glory Oyong.
Baca juga: Jangan Lewatkan Pameran Wayang Rupa Kita di Bentara Budaya Jakarta Mulai 19 November 2021
Baca juga: 80 Lukisan dari Bulu Unggas Karya Firdaus Alamhudi Dipamerkan di Balai Samudera

Sementara itu, kurator Bentara Budaya Jakarta, Efix Mulyadi menjelaskan, ada salah satu lukisan yang masih menjadi juara dalam pameran seni lukis.
Karya lukis itu milik Kartika Affandi yang menggunakan media cat air untuk menggambarkan suasana pada tahun 1973.
Dalam lukisan itu menampilkan gambar rumah dari kayu beratap bilik dan dikelilingi pohon besar.
Sisi depan rumah itu ada sumur sebagai sumber air di perkampungan zaman dahulu.
Tak jauh dari rumah, ada pasar dan andong atau delman yang sedang menunggu penumpang.
"Pada tahun 1973, andong itu jadi transportasi utama warga ke suatu tempat," ujar Efix.
Dalam lukisan itu juga ada kuda sedang menunduk dan kusirnya tengah memberikan pakan sembari menunggu calon penumpang.
Pelukis bernama Kartika tersebut saat ini usianya lebih 88 tahun dan ayahnya pelukis legendaris Indonesia, Affandi.
"Sampai sekarang, lukisan ini yang masih menjadi juara di kalangan wanita, dia menggunakan cat air tapi lukisannya hidup, menceritakan tahun 1973," kata Efix Mulyadi.