Edukasi
Tantangan yang Harus Dihadapi Rasmianti, Sebagai Guru dari Pelosok Pulau Terpencil di Aceh Singkil
Sosok Kartini dari Pelosok Pulau Terpencil di Aceh Singkil, Rasmianti: Bisa pulang hanya sebulan sekali dan Tinggal di Mes Guru yang Reyot.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
Wanita yang telah berprofesi menjadi guru sejak 2017 menceritakan sulitnya transportasi ketika ingin pulang ke rumah saat akhir pekan.
Baca juga: CAIR, Bantuan PIP untuk Anak Sekolah, Cek Penerima di pip.kemdikbud.go.id, Begini Cara Mencairkan
Seringkali, Rasmianti pulang ke Desa Pulau Balai hanya satu kali dalam sebulan.
Selain masalah transportasi, jeleknya sinyal internet di lokasi tersebut jadi kendala kerjanya sebagai guru.
Padahal ia sering membutuhkan bahan ajar yang sumbernya diambil dari internet.
Namun, keterbatasan sinyal membuat Rasmianti mengolah bahan ajar tersebut menjadi prakarya yang menarik dan mudah dipahami oleh murid-muridnya.
Baca juga: Siswa SDN 03 Daan Mogot Senang dan Antusias Belajar Bareng Teman-teman di Sekolah
Tantangan lain soal perbedaan pola pikir orangtua di Ujung Sialit juga sempat menjadi kekhawatiran Rasmianti.
"Masih banyak orangtua murid yang nggak memperbolehkan anaknya sekolah, tapi malah disuruh melaut," ujarnya dengan nada memelas.
Ia kemudian melakukan pendekatan secara intensif kepada para orangtua murid yang memiliki sikap tersebut.
Wanita lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) itu sadar, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merubah pola pikir dan perilaku seseorang.

Saat ini, Rasmianti menjadi wali murid kelas 1 yang berjumlah 36 siswa.
Seperti juga anak-anak, kenakalan murid-murid di sekolah masih sebatas wajar.
Namun, yang sering dihadapi oleh Rasmianti adalah ketika orangtua murid datang ke sekolah saat anaknya berkelahi dengan murid yang lain.
Hal tersebut sangat disayangkan, karena permasalahan anak mereka di sekolah masih berlanjut hingga pulang sekolah.
Rasmianti berharap, selain renovasi mes guru, juga dilakukan pendampingan intensif kepada para orangtua murid terkait pentingnya pendidikan anak di sekolah.
"Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga orangtua murid ketika anak berada di rumah," ujar Rasmianti sebagai penutup obrolan. (Leonardus Wical Zelena Arga/ m36)