Lifestyle

Intoleransi Laktosa Dapat Membuat Anak Sangat Tidak Nyaman, Ganti Susu Bebas Laktosa

Intoleransi laktosa dapat membuat anak  sangat tidak nyaman, tetapi perubahan kecil dalam pola makan anak  dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Anak yang memiliki intoleransi laktosa, mereka masih bisa mengonsumsi produk bebas laktosa termasuk susu bebas laktosa, keju, dan yogurt. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -– Susu sapi  menjadi salah satu sumber protein yang lengkap dan murah. 

Namun sayangnya ada yang mengalami intoleransi laktosa atau memiliki alergi susu.

Bila mengalami alergi susu sapi  bisa muncul di saluran nafas dengan menunjukan gejala pilek dan batuk berulang. Bisa juga mengenai pada saluran cerna.

Ciri alergi susu sapi bisa menyebatnya sakti perut berulang, muntah-muntah hingga diare. Bisa juga ruam, kemerahan, biduran, hingga gatal. 

Baca juga: Rezeki Street Race BSD 2022 Penjual Minuman Untung Rp 150.000

Sementara intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan sistem pencernaan dalam mencerna laktosa yaitu sejenis susu alami yang terkandung di dalam susu.

Intoleransi laktosa umumnya terjadi karena sistem pencernaan belum mampu menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. 

Gejala yang bisa dialami diantaranya  perut kembung, mual, diare, sering buang angin. Walaupun tiap penderita intoleransi laktosa dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.

"Yang jelas, kedua kondisi tersebut membuat tubuh tidak bisa mendapatkan nutrisi penting yang dimiliki susu dan produk olahannya seperti kalsium, vitamin A, B12, dan vitamin D," jelas  dokter umum dr. Adam Prabata, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Nikmati Kesegaran Es Semangka India di Kalibata, Terinspirasi dari Kuliner Pakistan

Ia mengatakan protein pada susu dan produk olahan susupun merupakan sumber nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan anak.

dr Adam menjelaskan tubuh menggunakan enzim alami yang disebut laktase untuk mengubah laktosa pada produk susu dan olahannya, menjadi glukosa dan galaktosa agar kemudian bisa diserap dan digunakan sebagai sumber energi.

Pada penderita intoleransi laktosa, tubuh tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah yang cukup.

Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna, masuk ke usus besar dan terfermentasi oleh bakteri.

Baca juga: Menjaga Asupan Nutrisi dan Tubuh Tetap Aktif Jadi Energi dan Kesehatan Mental Saat Berpuasa

Kondisi ini menimbulkan keluhan seperti perut kembung, kram perut, mual, diare dan sering buang angin.

Sementara alergi susu terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terdapat pada susu.

Bukan hanya gangguan saluran pencernaan, alergi susu juga dapat menimbulkan reaksi atau gejala lainnya, seperti ruam kemerahan yang terasa gatal dan sesak napas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved